5 Fakta Terkini Penyerangan Polsek Ciracas oleh Oknum TNI

Round-Up

5 Fakta Terkini Penyerangan Polsek Ciracas oleh Oknum TNI

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Kamis, 03 Sep 2020 07:21 WIB
Polsek Ciracas, Jakarta Timur
Polsek Ciracas (Sachril Agustin Berutu/detikcom)
Jakarta -

Penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, oleh oknum TNI AD terus diusut. Sejumlah fakta terbaru terungkap.

Penyerangan berawal saat oknum TNI Prada Muhammad Ilham (MI) menyebarkan berita bohong atau hoax ke rekannya hingga menyebabkan Polsek Ciracas diserang pada Sabtu, 29 Agustus 2020, dini hari.

Sejumlah kendaraan dan bangunan di Polsek Ciracas dirusak hingga dibakar. Selain Polsek Ciracas, Polsek Pasar Rebo diserang. Belakangan diketahui, perusakan itu diduga disebabkan oknum anggota TNI, Prada Muhammad Ilham. Prada Ilham, yang mengalami kecelakaan tunggal, mengaku dikeroyok sehingga memicu perusakan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teranyar, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyampaikan jumlah sipil yang menjadi korban penyerangan kini totalnya 76 orang. Dudung juga menyampaikan kondisi Prada Ilham yang masih menjalani perawatan.

Berikut ini 5 fakta terkini penyerangan Polsek Ciracas:

ADVERTISEMENT

Prada Ilham Luka di Kepala

Prada Ilham mengalami luka di bagian kepala. Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman tidak menjelaskan secara rinci apakah luka yang dialami Prada Ilham adalah luka berat atau tidak. Dia hanya mengatakan Prada Ilham bisa mendapat luka di kepala dari jatuh dari motor.

"Kan jatuh dari motor," Dudung di Koramil 05/Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (2/9/2020).

Motif Prada Ilham Sebar Hoax Masih Diselidiki

Kondisi Prada Ilham belum stabil sehingga belum bisa memberikan informasi. Dia pun mengaku belum mendapat informasi lebih lanjut terkait motif Prada Ilham menyebarkan berita palsu ke teman-temannya. Sebab, penyelidikan dilakukan pusat polisi militer (puspomad).

"Kalau Prada MI, jadi silahkan tanyakan ke Letjen Dodik Widjanarko (Danpuspomad) karena beliau yang mengusut. Dan yang bersangkutan (Prada Ilham) masih dirawat, jadi belum stabil sehingga belum bisa memberikan informasi," terangnya.

Masyarakat Jangan Khawatir, Perusakan Dilakukan Oknum

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memohon maaf atas insiden penyerangan Polsek Ciracas. Dudung mengatakan perusakan tersebut hanya dilakukan segelintir oknum TNI.

"Itu hanya dilakukan oleh segelintir oknum TNI yang tentunya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya karena orang yang tidak bersalah menjadi korban yang tidak mengerti apa-apa. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, tidak perlu khawatir ke kami TNI, itu hanya segelintir orang saja. Kami sangat dekat dengan masyarakat," kata Mayjen Dudung, di Koramil 05/Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (2/9/2020).

Dudung mengatakan masyarakat tak perlu khawatir sebab TNI dekat dengan masyarakat. Menurut Dudung, peristiwa yang terjadi Sabtu (29/8) lalu adalah musibah.

76 Sipil Jadi Korban

TNI mencatat ada 76 korban dari warga sipil akibat aksi perusakan yang dilakukan sejumlah oknum TNI tersebut.

"(Data terakhir ada) 76 (korban) terakhir, (mereka adalah) warga sipil. (Jumlah korban) ini bisa jadi bertambah," kata Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman di Koramil 05/Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (2/9/2020).

Dari jumlah ini, Mayjen Dudung menyebut sejumlah korban mengalami luka-luka dan sebagian lainnya mengalami kerugian material. Dudung memastikan TNI akan mengganti kerugian masyarakat.

"Ini yang harus kita segera perbaiki, begitu juga dengan kondisi fisik masyarakat yang tidak mengerti apa-apa, tapi juga kena pukul dan sebagainya. Mereka (korban) ada yang langsung dibawa berobat oleh anggota, ada yang juga langsung sendiri berobat. Nanti (biaya) kita ganti habis berobat berapa dan akan kita beri santunan dari kerugian itu juga," lanjutnya.

TNI membuka posko pengaduan di Koramil 05/Kramat Jati. Masyarakat yang menjadi korban baik yang mengalami kerugian material atau luka-luka dari perusakan yang dilakukan oknum TNI, bisa datang untuk melapor ke Koramil 05/Kramat Jati.

Dudung pun ingin agar masyarakat melapor bila menemukan anggota TNI yang berperilaku tidak baik.

TNI Serahkan Bantuan ke Korban

Mabes TNI Angkatan Darat (AD) memberikan bantuan kepada korban perusakan di Polsek Ciracas yang dilakukan sejumlah oknum TNI. Bantuan yang diberikan ke setiap orang yang menjadi korban sesuai pendataan TNI.

Penyerahan bantuan dilakukan oleh Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman di Koramil 05/Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (2/9/2020).

Ada 76 korban dari peristiwa perusakan Polsek Ciracas yang diberi bantuan berupa penyerahan uang. Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman mengatakan pihaknya memberikan bantuan kepada 76 korban dari peristiwa perusakan Polsek Ciracas. Dudung mengatakan ada korban yang mengalami luka-luka dan kerugian materiil akibat peristiwa perusakan Polsek Ciracas.

Salah satu korban bernama Wahyu mengatakan mendapat ganti rugi sebesar Rp 6 juta. Wahyu mengatakan dirinya terluka saat peristiwa itu.

"Nominalnya Rp 6 juta (uang ganti rugi yang saya dapat)," kata Wahyu di Koramil 05/Kramat Jati, Jaktim.

Wahyu pun mengungkapkan dia mengalami luka di kepala saat peristiwa di malam perusakan Polsek Ciracas yang dilakukan oknum TNI, Sabtu (29/8). Dia pun berharap kejadian ini tidak terulang ke depannya.

Korban lainnya, Aisyatul Ridho, mendapat ganti rugi uang Rp 15 juta. Uang ganti rugi dia dapatkan karena motornya rusak parah.

Halaman 2 dari 2
(aan/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads