Perilaku aneh babi hutan di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan (Sumsel), bikin geger warga. Perilaku aneh babi hutan tersebut ikut membuat ilmuwan heran.
Ilmuwan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) heran mendengar kabar babi tersebut menangis saat diusir. Pasalnya, ilmuwan menyatakan babi tidak bisa mengeluarkan air mata.
"Babi tidak mengeluarkan air mata dan disebutkan ada air mata kurang paham saya," ujar peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Prof Gono Semiadi, Selasa (2/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga sulit menjelaskan atas sikap babi hutan yang dekat dengan manusia. Sebab babi hutan biasanya menghindar jika ada manusia.
"Memang susah dijelaskan ada babi liar bisa langsung dekat dengan manusia, terlebih dipangku. Apalagi berumur sudah prapubertal. Babi seperti satwa liar lainnya pasti menghindar manusia," ujar Gono.
Atas perilaku tak umum tersebut, warga mengaitkan babi hutan tersebut dengan babi ngepet. Namun Gono menegaskan babi ngepet hanya mitos.
Dia mengatakan babi jadi-jadian tak benar-benar ada. Babi ngepet dianggap ada karena masuk alam pikiran warga di sejumlah daerah.
"Babi ngepet memang nilai budaya yang banyak dipercaya di banyak wilayah Indonesia. Tetapi secara keilmuan ya tidak ada apalagi dikaitkan dengan hilangnya uang," kata Gono.
Cerita keanehan sikap babi hutan tersebut diungkapkan Camat Rupit, Deni Andre. Dia mengatakan babi tersebut bikin heboh setelah mengikuti warga bernama Reno pulang ke rumah pada Rabu (26/8). Reno sempat mengusir babi tersebut tapi malah balik lagi.
"Waktu pulang ngambil air itu warga saya diikuti babi hutan. Babi itu liar, tetapi ikut pulang ke rumah," kata Deni Andre, saat dimintai konfirmasi, Senin (31/8).
Deni mengaku tidak tahu penyebab babi hutan itu jinak. Deni memastikan babi hutan itu bukan peliharaan warga sekitar.