Geger Aksi Begal Incar Pengendara di Ruas Tol Kemayoran

Salah satu pelaku berinisial S (15) berhasil ditangkap anggota PJR saat itu. Sementara pelaku lainnya meloloskan diri, tetapi akhirnya tertangkap polisi.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto Hardicaksono mengatakan awalnya petugas Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Metro Jaya mengamankan satu orang pelaku. Hasil pengembangan yang dilakukan polisi kemudian mendapati 3 tersangka lainnya.

"Pelaku sudah diamankan. Kurang-lebih ada 4 orang. Dari pihak PJR Polda kan awalnya sudah mengamankan satu dan kita kembangkan jadi empat orang sekarang," kata Wirdhanto ketika dihubungi wartawan, Selasa (1/9/2020).

Wirdhanto menambahkan dari pemeriksaan yang dilakukan polisi saat ini, diketahui para pelaku merupakan sindikat spesialis begal di jalan tol. Modus para pelaku menggunakan mikrolet dan kemudian menghadang lajur kendaraan korban sebelum melakukan aksi pembegalan.

"Iya mereka spesialis untuk begal sopir di jalan tol. Modusnya itu dengan pakai mikrolet ya. Tapi ini masih kita lagi kembangkan lagi," imbuhnya.

Kapolres Jakarta Utara Kombes Sudjarwoko mengatakan bahwa para pelaku merupakan satu sindikat. Para pelaku mengincar sopir truk yang sedang beristirahat di bahu jalan tol.

"Mereka memang satu geng. Jadi yang mereka cari itu sopir-sopir yang ngantuk, yang istirahat di pinggir jalan. Jadi mereka random itu nggak ada sasaran tertentu," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Sudjarwoko ketika dihubungi wartawan, Selasa (1/9/2020).

Sudjarwoko mengatakan pelaku memang mengincar lokasi sepi. Dia menyebut pelaku menjalankan aksinya pada malam menuju dini hari.

Hingga kini penyidik masih melakukan pendalaman soal sejak kapan kelompok tersebut beroperasi. Dari pengakuan awal, para tersangka mengaku baru pertama kali melakukan aksi begal di jalan tol tersebut.

"Pengakuan mereka baru satu kali ya. Baru yang kemarin itu aja. Cuma kan masih terus didalami ya," sebut Sudjarwoko.

Kasus ini kini tengah dikembangkan oleh polisi. Polisi masih mendalami komplotan itu untuk mengetahui sudah seberapa sering pelaku melakukan kejahatan itu.