Miris Kelompok Remaja di Jakarta Barat, Aksi Tawuran Biar Viral

Round-Up

Miris Kelompok Remaja di Jakarta Barat, Aksi Tawuran Biar Viral

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 02 Sep 2020 07:23 WIB
pemuda melempar Batu pada musuhnya
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Sekelompok remaja melakukan aksi tawuran di Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat. Mirisnya, para pelaku melakukan aksi tawuran itu agar terkenal di media sosial.

Aksi tawuran itu viral di media sosial. Kompol Supriyanto mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (30/8) dini hari.

"Itu kejadiannya sudah lama. Kejadiannya malam minggu kemarin ya, kejadiannya cuman sebentar, nggak lama cuman 5 menit doang. Memang sengaja mau diviralin, yang penting udah masuk viral aja udah merasa bangga," kata Kapolsek Palmerah Kompol Supriyanto ketika dihubungi wartawan, Selasa (1/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Supriyanto menjelaskan tawuran tersebut bermula dari aksi saling ledek di media sosial. Dari saling sindir di media sosial tersebut, para pelaku kemudian bertemu dan melakukan tawuran.

ADVERTISEMENT

Saat ini total sudah ada 16 remaja yang diamankan di Polsek dan diberi pengarahan oleh kepolisian. Supriyanto menyebutkan, dari 16 pelaku tersebut, mayoritas berusia 12-14 tahun.

"Waktu Minggu ada 4 kita panggil sama orang tuanya, kita buat surat pernyataan. Terus besoknya ada lagi 12 kita amanin lagi. (Mayoritas) di bawah umur, ada yang 12 tahun sampai 14 tahun," jelasnya.

Supriyanto menambahkan pihaknya juga telah menyiapkan langkah tegas jika dari 16 pelaku yang telah dipanggil ke kantor polisi mengulangi perbuatannya.

Namun, dia menyebutkan mayoritas pelaku yang telah diamankan tersebut telah putus sekolah. Hal itu membuat sanksi pencabutan bantuan sekolah yang diusulkan oleh kepolisian kepada peserta tawuran tersebut tidak digubris oleh para pelaku.

"Justru itu kalau mereka masih sekolah, kita panggil kepala sekolahnya, kita panggil gurunya. Kita sarankan supaya ini kartu KJP-nya cabut aja. Tapi anak-anak itu pada nggak takut karena rata-rata mereka nggak sekolah. Dan itu yang viralin kan mereka sendiri, jadi kayak mau nunjukin, mau jago-jagoan aja," pungkas Supriyanto.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan aksi tawuran remaja di Palmerah, Jakarta Barat, yang hanya untuk sekedar viral belaka. Fenomena tersebut dinilai terkesan menyepelekan hukum.

"Dari beberapa kelompok ataupun geng tawuran, masalah hukum itu bagian kecil tapi kemudian bagaimana eksistensi seorang anak untuk diakui oleh geng tersebut itu lebih penting bagi mereka daripada resiko yang mereka dihadapi," ujar komisioner KPAI, Putu Elvina ketika dihubungi, Selasa (1/9/2020).

Putu menilai perilaku ini membuat remaja ingin diakui oleh kelompoknya. Salah satunya sebagai bentuk kesetiakawanan terhadap teman-temannya sehingga remaja tersebut dihormati dan diakui eksistensinya.

"Itu menjadi bagian dari ataupun bentuk dari aktualisasi diri," imbuhnya.

Putu menuturkan zaman digital membuat fenomena tawuran turut berubah.Dimana saat ini, para remaja merencanakan bahkan menjadwalkan aksi tawuran diunggah di medsos.

"Ingin mencari atensi, apakah dari kelompok mereka, kelompok-kelompok media sosial tertentu, atau pun kemudian juga sebagai ajang untuk menunjukkan eksistensi," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(mea/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads