Kesaksian Warga di Lokasi Kecelakaan Pesawat Berujung Marsma Fajar Gugur

Kesaksian Warga di Lokasi Kecelakaan Pesawat Berujung Marsma Fajar Gugur

Muchamad Sholihin - detikNews
Minggu, 03 Agu 2025 17:50 WIB
Petugas Basarnas bersama prajurit TNI AU berusaha mengevakuasi bangkai pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126 yang jatuh di perkebunan warga, TPU Astana, Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/8/2025). Pesawat latih sipil milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) yang mengalami hilang kontak pada pukul 09.19 WIB ditemukan jatuh di sekitar TPU tersebut dan menyebabkan satu orang meninggal dunia dan satu orang mengalami luka berat dan dibawa ke RSAU dr. M. Hassan Toto, Bogor. ANTARA FOTO/Fadli/Arf/rwa.
Evakuasi pesawat yang jatuh di Bogor. (ARIF FIRMANSYAH)
Bogor -

Pesawat latih milik Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) jatuh di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, dan menyebabkan mantan Kadispen AU, Marsma Fajar Adriyanto, gugur. Warga setempat, Raden Yahya Setiabudi, menceritakan detik-detik kecelakaan itu.

Dia menyebutkan pesawat sempat menukik ke arah permukiman. Menurut dia, suara mesin pesawat sempat tak terdengar, lalu menyala kembali sebelum jatuh di pemakaman umum.

"Jadi waktu jarak ketinggian itu dia (pesawat) ada di atas permukiman itu. Itu dia bisa dikendalikan itu, jadi pas depan saya pisan itu mah kejadiannya. Jadi pas itu mesinnya sempat berhenti, terus hidup lagi mesinnya, naik lagi, jadi masih bisa dikendalikan sama pilot," kata Yahya kepada detikcom, Minggu (3/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi dia (pesawat) sudah nukik, naik lagi itu. Hebat deuh pilotnya masih bisa kendaliin. Jadi kalau pas nukik itu jatuh, mungkin saya yang kena, kan depan saya itu kejadiannya," imbuhnya.

Yahya menyebutkan dia sempat berlari ke arah pesawat yang menukik itu. Dia mengatakan ada peziarah yang berteriak melihat pesawat jatuh di area pemakaman.

ADVERTISEMENT

"Nah pas itu saya sempat ngudag (mengejar), lari-lari saya, pas lihat sudah jatuh. Di situ ada ibu-ibu lagi ziarah, bilang 'Bapak itu ada pesawat jatuh'. Jadi jatuhnya itu ke tanah gitu, tanah pemakaman, tapi nggak ada makam rusak," kata Yahya.

Dia mengatakan warga kemudian berupaya mengevakuasi korban. Menurutnya, warga memotong sabuk pengaman agar bisa mengevakuasi kopilot.

"Saya sama masyarakat aja itu ngangkat, dievakuasi itu (korban), digotong ke pinggir. Pilotnya itu meninggal di situ, ada sabuk pengaman kan. Nah satu lagi (kopilot), itu sabuk pengamannya diputusin pakai golok itu, iya sama warga," ujarnya.

Sebelumnya, pesawat latih milik FASI jatuh di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, berujung mantan Kadispen AU Marsma TNI Fajar Adrianto meninggal dunia. Pesawat tersebut sempat hilang kontak.

Pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB pagi tadi dalam rangka misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara. Pesawat lalu hilang kontak dan ditemukan terjatuh.

"Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat mengalami hilang kontak dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana," kata Kadispen AU Marsekal Pertama (Marsma) TNI I Nyoman Suadnyana kepada wartawan, Minggu (3/8).

Pesawat jatuh tersebut jenis Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126. Pesawat dikemudikan Marsma TNI Fajar sebagai pilot dan Roni sebagai kopilot.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari latihan rutin pembinaan kemampuan personel FASI, induk olahraga dirgantara nasional yang berada di bawah binaan TNI AU," ujarnya.

(sol/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads