Pejabat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melontarkan pernyataan tidak perlu lagi lockdown ataupun PSBB karena akan membuat negara resesi. Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Daulay menyebut pernyataan itu dapat menimbulkan kontroversi.
"Jadi saya berharap statementnya Pak Kadir itu, Prof kadir itu ya dipikir ulang karena ini akan menimbulkan kontroversi juga ini," kata Saleh saat dihubungi pada Selasa (1/9/2020).
Saleh mengatakan penanganan pandemi COVID-19 serta pemulihan ekonomi harus dilakukan secara beriringan. Menurutnya, pemerintah tidak bisa berhasil jika hanya mengedepankan satu aspek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi itu harus beriringan bersama-sama. Jadi tidak boleh misalnya satu bidang dimajukan, misalnya katakanlah dari sisi pemulihan ekonominya dikedepankan sementara di kesehatannya dilupakan," ujarnya.
Ketua DPP PAN ini menjelaskan jika masyarakat di suatu negara sakit maka akan berimplikasi terhadap produktivitas. Menurut Saleh, tanpa adanya produktivitas maka tak akan ada inovasi baru guna menyelamatkan perekonomian.
"Karena kalau orang sakit. Itu akan berimplikasi luas pada produktivitas. Kalau produktivitas nya nggak ada berarti kreativitasnya juga nggak ada lalu nggak akan ada inovasi-inovasi baru juga dalam rangka menyelamatkan perekonomian kita," tuturnya.
Sementara itu, Saleh juga mengapresiasi setiap langkah yang dilakukan pemerintah serta pihak yang berpartisipasi terkait penanganan COVID-19.
"Saya tentu mengapresiasi semua langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dan semua pihak terkait penanganan Covid-19 di Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya, Plt Dirjen Pelayanan Kesehatan, Kemenkes, Abdul Kadir menyebut Indonesia sudah tidak perlu lagi lockdown atau PSBB karena akan membuat negara resesi. Hal ini ia sampaikan dalam Simposium Nasional Dies Natalis 64 Universitas Hasanuddin yang disiarkan akun Youtube FKM UNHAS.
Kadir beralasan pembatasan sosial hanya akan menghambat perekonomian, sementara virus Corona COVID-19 akan tetap ada di dunia tidak bisa dihilangkan.
"Tidak perlu lagi kita misalnya harus lockdown, harus PSBB, enggak perlu. Kalau kita lockdown atau PSBB, apa yang terjadi? Ekonomi tidak bergerak, negara kita menjadi resesi," kata Kadir seperti dikutip dari CNN pada Selasa (1/9/2020).
Mengenai hal tersebut, Kadir memberikan penjelasan lanjutan bahwa pernyataan dibuat dalam konteks bila warga Indonesia bisa disiplin menjalankan protokol kesehatan. Ia menekankan bahwa saat ini yang harus diupayakan adalah bagaimana warga bisa disiplin protokol kesehatan.
"Jadi saya sampaikan kita tidak perlu takut Corona karena harus berdamai, yang paling penting intinya gitu. Jangan sampai karena ada Corona tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi keseharian dan sebagainya," kata Kadir pada detikcom saat dihubungi terpisah.
"Ke depan Corona ini akan sama dengan flu dan HIV-AIDS tergantung daripada kita ini menghadapinya dengan pola hidup baru. Tetap lakukan aktivitas, kegiatan ekonomi, pendidikan, dan sebagainya dengan mengacu protokol kesehatan," lanjutnya.
(hel/gbr)