Jubir Jokowi Bicara Peran Penting Influencer di Era Demokrasi Digital

Jubir Jokowi Bicara Peran Penting Influencer di Era Demokrasi Digital

Tim detikcom - detikNews
Senin, 31 Agu 2020 21:42 WIB
Komisaris Utama Adhi Karya Fadjroel Rachman meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019). Menurut rencana Presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya untuk periode tahun 2019-2024. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.
Fadjroel Rachman (Antara Foto)
Jakarta -

Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman, menilai para aktor digital, salah satunya influencer, merupakan bagian penting dalam perkembangan informasi dan demokrasi digital. Menurut Fadjroel, dalam konteks pemerintahan demokrasi, para influencer dibutuhkan sebagai jembatan untuk mengkomunikasikan kebijakan kepada masyarakat.

"Pada konteks pemerintahan demokrasi, kelas menengah, kelompok sosial yang sangat aktif di dunia digital, selalu dibutuhkan sebagai jembatan komunikasi kebijakan pemerintah dengan seluruh warga. Oleh karenanya, dalam era masyarakat digital, para aktor digital yang merupakan key opinion leaders di banyak negara demokrasi sangat aktif mengambil peran penting dalam komunikasi kebijakan publik," kata Fadjroel dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (31/8/2020).

Fadjroel menuturkan, peran para aktor digital umumnya akan menyasar masyarakat kalangan menengah. Dia menyebut hal itu sebagai keniscayaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perkembangan masyarakat digital dengan peranan para aktor digital (salah satunya influencer) umumnya adalah kelas menengah adalah keniscayaan dari transformasi digital. Aktor digital akan terus berkembang dalam peran-peran penting membangun jaringan informasi yang berpengaruh terhadap aktivitas produktif sosial ekonomi dan politik," kata Fadjroel.

Fadjroel menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyatakan Indonesia harus melakukan transformasi digital, sebagai prasyarat transformasi ekonomi dan demokrasi digital. Karena itu, kata dia, banyak bagian dari strategi kebijakan yang perlu berpijak pada sistem dan masyarakat digital.

ADVERTISEMENT

"Sebuah keniscayaan di era digital, para aktor digital menjadi pemain penting perubahan paradigma dari top-down strategy ke participative strategy, di mana publik berpartisipasi aktif dalam komunikasi kebijakan," tuturnya.

Sebelumnya, Program Siberkreasi gagasan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ramai diterpa isu miring terkait influencer di media sosial. Kominfo pun memberikan penjelasan terkait program tersebut.

Kominfo menjelaskan, Siberkreasi merupakan gerakan nasional literasi digital yang merupakan wadah kolaborasi bersama 108 lembaga dan komunitas. Di dalamnya, kata dia, memang ada program School of Influencer. Pelatihan yang ditujukan untuk masyarakat.

"School of influencer bukan pelatihan untuk para influencer. School of influencer bisa dicek di website maupun di medsos Siberkreasi," kata Stafsus Menkominfo Bidang Digital dan SDM, Dedy Permadi, saat dihubungi detikcom, Minggu (30/8).

Halaman 2 dari 2
(zak/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads