Oknum TNI yang diduga menyebar hoax hingga terjadinya penyerangan Polsek Ciracas, Prada Ilham, mengalami kecelakaan tunggal di Arundina, Cibubur, Jakarta Timur (Jaktim). Di lokasi jatuhnya Prada Ilham, masih terlihat bekas olah TKP yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Pantauan detikcom di lokasi, tepatnya Jalan Kelapa Dua Wetan, Senin (31/8/2020), ada gambar ilustrasi seseorang diibaratkan Prada Ilham terkapar di aspal. Lokasi ini dekat dengan lampu merah Arundina, depan toko kecantikan.
Coretan ilustrasi itu berada di sebelah kiri menuju Jalan Munjul dan Jalan Cibubur. Ada juga gambar panah penunjuk arah. Gambar-gambar tersebut dibuat dengan cat semprot warna putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panah itu menunjuk ke arah gambar motor. Di aspal tergambar ilustrasi sepeda motor dengan Prada Ilham berjarak. Gambar ilustrasi bekas olah TKP itu masih mencuri perhatian warga yang menghentikan laju kendaraannya saat lampu merah menyala.
Lokasi kejadian tak jauh dari tempat perusakan belasan gerobak oleh ratusan massa tak dikenal. Jaraknya hanya berkisar 80 meter.
Diketahui, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menyatakan pihaknya tak menemukan cukup bukti bahwa Prada Ilham mengalami pengeroyokan. Hasil penyelidikan polisi menyebutkan bahwa Prada Ilham tak dapat mengendalikan motornya karena kurang konsentrasi sehingga akhirnya terjatuh.
![]() |
Satlantas Wilayah (Satwil) Jakarta Timur juga telah menerbitkan laporan polisi soal laka lantas Prada MI. Polisi sudah mengantongi barang bukti dan keterangan sejumlah saksi. Polisi kini telah melimpahkan berkas perkara berikut barang bukti sepeda motor ke Denpom Dam Jaya.
"Telah dilaksanakan pelimpahan berkas perkara berikut barang bukti sepeda motor dari Satwil Jaktim ke Denpom Dam Jaya," ujar Sambodo.
Penegasan soal Prada Ilham yang mengalami kecelakaan tunggal ini juga disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Menurut Hadi, Prada Ilham awalnya menghubungi 27 rekannya yang kemudian berujung aksi penyerangan Polsek Ciracas.
"Kemudian dikembangkan lagi terkait handphone milik prajurit MI dan ditemukan bahwa prajurit MI telah menghubungi 27 rekannya dan itu akan dijadikan pengembangan lebih lanjut," kata Hadi Tjahjanto di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin Makassar, Minggu (30/8).
Kesimpulan ini diambil setelah aparat memeriksa saksi dan rekaman CCTV. Tim juga sudah memeriksa belasan saksi.
"Dari keterangan saksi dan rekaman CCTV bahwa luka yang ada di prajurit MI bukan karena pengeroyokan, tapi akibat kecelakaan tunggal. Dan hal itulah yang dijadikan titik awal pendalaman oleh komandan garnisun untuk memanggil saksi-saksi, di antaranya adalah 12 orang yang sudah diperiksa," kata Hadi.