Adik ipar penyanyi Edo Kondologit, Riko, tewas di Polres Sorong, Papua Barat. Polisi akan melakukan investigasi terkait peristiwa tersebut.
"Bapak Kapolda Papua Barat telah memerintahkan Direskrimum dan Kabid Propam Papua Barat untuk melakukan audit investigasi apa yang terjadi," kata Karopenmas Divis Humas Polri Brigjen Awi Setiyono, Senin (31/8/2020).
Awi menuturkan, adik ipar Edo ditahan karena kasus dugaan pemerkosaan. Saat hendak melakukan rekonstruksi ulang, pelaku hendak melarikan diri hingga polisi mengeluarkan tembakan ke arah kaki pelaku kemudian dibawa ke sel hingga akhirnya dipukuli tahanan lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara yang kita tahu kejadian awal terkait dengan ada kasus dugaan 365, termasuk pemerkosaan si pelaku. Kemudian dilakukan rekonstruksi ulang untuk menunjukkan, TKP semula, kemudian sempat mau melarikan diri, kemudian dilumpukan ditembak kakinya, kemudian dibawa lagi ke sel, sampai di sel dipukuli oleh tahanan lain," tuturnya.
Dikatakan Awi, polisi akan melakukan investigasi berdasarkan rentetan kronologi tersebut. Untuk itu, Awi meminta agar semuanya dapat mempercayakan proses investigasi yang akan dilakukan pihak Polda Papua Barat.
"Kronologi inilah yang akan dilakukan investigasi. Di sana apakah ada kelalaian anggota, apa yang terjadi, itu yang akan diluruskan. Percayakan sama tim, tim akan bekerja untuk meluruskan itu," hjarnya
Untuk diketahui, Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto menyampaikan Riko awalnya ditangkap atas dugaan tindak pidana kekerasan disertai pemerkosaan pada Kamis (27/8) sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu Riko yang sedang di bawah pengaruh alkohol mencuri handphone dan TV lalu terpergok oleh korban.
Saat itulah, kata Ary, terjadi saling dorong antar keduanya dan Riko pun membunuh korban dengan tali. Tidak hanya itu, Riko juga disebut sempat memperkosa korban.
"Kemudian tersangka memerkosa korban sebanyak 1 kali," kata Ary dalam keterangannya, Minggu (30/8).
Ary menyebut setelah ditangkap Riko pun sempat beberapa kali berupaya melarikan diri. Upaya pertama saat pihak kepolisian sedang mencari tali yang digunakan Riko membunuh korban. Saat itu Riko melarikan diri namun terpentok pintu kaca pada bagian kaki dan kepala.
Percobaan kedua dilakukan saat Riko hendak dibawa tim menggunakan mobil menuju ke Pelabuhan Halte Doom. Saat itu tepatnya sebelum masjid Al Jihad, tersangka yang berada di kursi belakang mobil mencoba mengambil Senpi salah satu anggota tim.
"Tim mengambil tindakan tegas terukur terhadap tersangka kemudian tersangka dibawa ke RS Sele Be Solu untuk mendapatkan pengobatan," ujar Ary.
Usai dari RS, Riko kemudian dibawa ke Mapolres Sorong Kota untuk diperiksa. Saat diperiksa inilah Riko mengeluh alami pusing dan dikembalikan ke tahanan.
Kemudian Riko pun saat itu sempat mengalami penganiayaan dari salah satu tahanan bernama Cece. Ary menyebut Riko sempat dianiaya di bagian dada dan wajah berulang kali.
"Sehingga piket melakukan pengecekan CCTV ruang tahanan, dan ditemukan bahwa tahanan atas nama Cece melakukan penganiayaan berulang ulang terhadap Riko pada bagian dada dan wajah berulang ulang," ucapnya.
Edo Kondologit angkat bicara mengenai kabar iparnya tewas dianiaya tahanan lainnya. Edo meminta polisi untuk mengungkap fakta yang sebenarnya.
"Jangan omong kosong ya, sorry, jangan membohongi lagi, jangan memutar balikan fakta, kita butuh keadilan karena kita capek dengan manipulasi dan ketidakadilan," ujar Edo ketika dihubungi detikcom, Minggu (30/8/2020).
Edo Kondologit mengaku akan menyurati Kapolri Jenderal Idham Azis terkait kasus kematian iparnya. Ia meminta pihak kepolisian menindaklanjuti kasus Riko.
"Kami selaku keluarga akan menempuh jalur resmi dengan membuat surat resmi, kita akan menyurati Kapolri untuk menyampaikan kan hal ini agar ditindaklanjuti dengan benar," imbuh Edo.
Simak video 'Kerabatnya Meninggal di Tahanan, Edo Kondologit Marah Minta Keadilan':