Polisi Sebut Iparnya Tewas Dianiaya Tahanan, Edo Kondologit: Jangan Bohong!

Polisi Sebut Iparnya Tewas Dianiaya Tahanan, Edo Kondologit: Jangan Bohong!

Isal Mawardi - detikNews
Minggu, 30 Agu 2020 21:23 WIB
Edo Kondologit lahir di Malanu, Sorong, 5 Agustus 1967 umur 47 tahun merupakan seorang penyanyi jazz Indonesia. Sosoknya dikenal sebagai penyanyi beraliran jazz, dan kerap membawakan lagu-lagu rohani Kristen. Lewat suaranya pula Edo banyak melantunkan perdamaian melalui sejumlah organisasi sosial. Ia menikahi perempuan bernama Niar Septia Cahyana (Keko). Lewat pernikahan itulah dirinya dikarunia putri cantik, Itamar Lemuela Barbalina. File/detikFoto.
Edo Kondologit (Foto: Hasan Alhabshy/detikcom)
Sorong -

Polisi menyebut adik ipar Edo Kondologit, Riko (21) tewas di Polres Sorong bukan karena dipukuli polisi, melainkan dianiaya tahanan lainnya. Edo Kondologit meminta polisi untuk mengungkap fakta yang sebenarnya.

"Jangan omong kosong ya, sorry, jangan membohongi lagi, jangan memutar balikan fakta, kita butuh keadilan karena kita capek dengan manipulasi dan ketidakadilan," ujar Edo ketika dihubungi detikcom, Minggu (30/8/2020).

Edo mempertanyakan adanya luka tembak pada betis Riko. Menurutnya, Riko ditembak dalam keadaan tangan di borgol dan masih berada dalam ruang lingkup Polres Sorong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau begitu saya tanya, memangnya dia kabur dengan keadaan tangan diborgol itu bisa ditembak?" kata Edo.

"Bohong terus, bohong terus, bohong terus, enak saja mau cuci tangan, mau lari-lari dengan dalam keadaan tangan terborgol, kalian tembak, terus boleh gitu?" murka Edo.

ADVERTISEMENT

Edo menambahkan pihak keluarga akan tetap menempuh jalur hukum. Ia berencana akan mengirim surat kepada Kopolri Jenderal Idham Azis.

"Kami selaku keluarga akan menempuh jalur resmi, dengan membuat surat resmi kita akan menyurati Kapolri untuk menyampaikan kan hal ini agar ditindaklanjuti dengan benar," imbuh Edo.

Selain itu, ia bersama keluarganya berencana akan melakukan demonstrasi. Aksi tersebut akan dilakukan di depan Polres Sorong pada besok (31/8).

"Kita demo menuntut hak-hak kita di Polres Sorong," lanjutnya.

Edo berharap kasus kematian iparnya tersebut segera terungkap. Ia meminta kepolisian untuk terbuka dan tidak menutup-nutupi kasus ini.

"Sudahlah kita stop sandiwara dan stop tipu-tipu," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan menjelaskan soal kasus yang membuat Edo Kondologit murka. Ary mengatakan peristiwa itu bermula ketika polisi menerima laporan adanya seorang wanita paruh baya berinisial A (60) yang tewas di Pulau Doom, Papua Barat. A diperkosa, dibunuh, lalu ponselnya dicuri. Setelah diselidiki, tersangka mengarah ke Riko.

"Barang buktinya juga ada tuh TV, terus handphone (korban) lalu juga ada minuman keras yang didapatkan (di bawah kasur Riko)," ujar Ary ketika dihubungi detikcom, Minggu (30/8/2020).

Riko pun dijebloskan ke dalam sel Polres Sorong. Di dalam sel itu lah, kata Ary, Riko mendapatkan penganiayaan.

"Di dalam tahanan ini dia dianiaya oleh tahanan lain. Kenapa dianiaya? karena memang (tersangka) kasusnya pemerkosaan, dia bunuh mama-mama, itu pasti dianiaya sama teman-temannya," imbuh Ary.

Polda Papua Barat turut menyelidiki kasus ini. Polda Papua Barat menerjunkan Propam untuk mengecek aduan itu.

"Saya sudah turunkan tim dari Propam dan Dirkrimun untuk memeriksa secara komprehensif kasus itu. Kalau pun nanti kita temukan pelanggaran, karena ada versi berbeda yang saya dengar, kalau nanti ada pelanggaran maka kami akan tindak tegas petugas yang alpa dan lalai," kata Kapolda Papua Barat, Irjen Tornagogo Sihombing.

(isa/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads