Edo Kondologit murka saat anggota keluarganya, George Karel Rumbino alias Riko, tewas di tahanan Polres Sorong, Papua Barat. Dalam kemarahannya itu, Edo Kondologit juga sempat menyinggung masalah narkoba dan minuman keras (miras).
"Kita tahu di Doom ini, narkoba berkeliaran. Miras berkeliaran," kata Edo Kondologit di potongan video yang viral seperti dilihat pada Minggu (30/8/2020).
Kasus yang menjerat Riko ini berawal dari laporan adanya seorang wanita paruh baya berinisial A (60) yang tewas di Pulau Doom, Papua Barat. A diperkosa, dibunuh, lalu ponselnya dicuri. Setelah diselidiki, tersangka mengarah ke Riko. Polisi menyebut ada miras di kamar Riko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isu miras ini juga dijawab oleh Kapolda Papua Barat, Irjen Tornagogo Sihombing. Dia mengakui miras memang kerap jadi sumber masalah di Papua Barat.
"Untuk masalah miras itu memang ada yang pabrikan, ada yang buatan lokal, kita akan intens. Memang ini menjadi sumber permasalaah di Papua Barat, tidak hanya Papua Barat, tapi Papua juga. Kerap terjadi kejahatan memang diawali dengan miras," kata Tornagogo saat dihubungi, Minggu (30/8/2020).
Tornagogo mengatakan polisi tidak diam saja soal kasus miras. Berkali-kali diungkap, kasus miras mencuat lagi.
"Kita sudah berulang kali mengungkap kasus miras itu dan mereka memang pintar sekali buat, misalnya di kebun, di hutan, nggak akan habis. Karena itu seperti budaya di sini. Tapi kita akan terus mengungkap itu," ungkapnya.
Soal masalah tewasnya Riko, Tornagogo akan menerjunkan tim khusus yang juga beranggotakan Propam. Dia berjanji akan menghukum anggotanya bila menyalahi SOP.
"Kalau benar mereka melakukan pelanggaran, marah juga saya. Intinya kalau proses hukumnya tidak sesuai aturan, kami akan tindak anggota tersebut," tegas Tornagogo.
(imk/dnu)