Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengusulkan agar sepeda balap atau road bike bisa masuk Tol Lingkar Dalam (Cawang-Tanjung Priok) pada Minggu pagi. Usulan tersebut menuai reaksi para pengguna road bike.
Boy Mangan (68), warga asal Cempaka Putih, Jakarta Pusat, mengaku setuju dengan usulan itu. Namun dia khawatir 'oleng' terbawa angin kencang ketika dia mengayuh sepedanya masuk ke jalan tol.
"Iya takut oleng juga sih, karena kan sepeda tuh ringan bisa ke bawa, tapi setuju-setuju saja," kata Boy Mangan kepada wartawan di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (30/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boy meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjamin keamanan di sekitar jalan tol jika hal itu direalisasi. Petugas, kata Boy, harus senantiasa siaga berada di sekitar area.
"Saya rasa sih mereka tentu tahu peraturan-peraturan itu sudah paham sekali, saya rasa di pintu-pintu gitu harus ada yang jaga," kata Boy.
Boy menyambut baik wacana road bike masuk tol pada saat akhir pekan. Dia melihat hal ini penting untuk menyiapkan ketersediaan tempat bagi para pesepeda balap yang terbiasa kencang di ruas jalan. Akan tetapi, dia meminta keselamatan dan keamanan juga dijamin pemerintah.
"Ya daripada ngumpul, saya setuju kali ya. Jadi benar-benar disiapin tempat daripada ngumpul kencang-kencangan, mendingan disiapin," tuturnya.
Senada dengan Boy, Ahmad Rifai (35), warga asal Pasar Minggu, juga mengaku khawatir akan adanya potensi angin kencang di jalan tol yang bisa menyebabkan laju menjadi tak terarah. Kendati demikian, ia setuju karena pengguna road bike bisa masuk di hari tertentu saja.
"Setuju saja, kan khusus sepeda road bike ya, kan harinya juga hari libur doang, hari Minggu bukan hari biasa, weekend yang dipakai, sedangkan weekend itu kan tol sepi Dalam Kota, ya tidak apa-apalah. Cuma dibatasi kan dari jam 06.00-10.00 WIB doang kan," tuturnya.
"Iya karena angin ya, tapi setuju saja kan hari tertentu aja," sambungnya.
Ahmad berharap pemerintah dapat tegas memberlakukan ini hanya bagi pengguna sepeda balap. Dia menyebut pemerintah harus menyiapkan beberapa petugas yang disebar di sekitar titik.
"Pintu tol harus ada petugasnya. Terus petugasnya harus menindak tegas, yang road bike saja yang boleh masuk, selain road bike tidak boleh masuk, harus ada ketegasan dari petugas juga," tandasnya.
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengirimkan surat permohonan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar salah satu ruas di Jalan Tol Dalam Kota digunakan untuk jalur sepeda pada Minggu pagi. Namun, jalur di tol tersebut hanya khusus untuk sepeda balap atau road bike.
"Nggak boleh (sepeda santai), hanya road bike," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (26/8).
Pejalan kaki pun dilarang melintasi jalan tol tersebut. "Iya hanya khusus untuk pesepeda yang road bike," ucap Syafrin.
Syafrin memiliki alasan kenapa hanya road bike yang akan diizinkan melintas. Salah satunya soal komunitas road bike yang terbiasa melaju kencang di jalan.
(yld/yld)