Ini Alasan Pemprov DKI Tak Gunakan Velodrome Rawamangun untuk Road Bike

Ini Alasan Pemprov DKI Tak Gunakan Velodrome Rawamangun untuk Road Bike

Muhammad Ilman Nafian - detikNews
Jumat, 28 Agu 2020 07:36 WIB
Road bike cyclist man cycling, athlete on a race cycle
Foto ilustrasi : Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Pemprov DKI Jakarta tengah mengusulkan kepada Kementerian PUPR dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar mengizinkan road bike masuk Jalan Tol Lingkar Dalam (Cawang-Tanjung). Padahal, di Ibu Kota ada Jakarta International Velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur untuk pengguna road bike.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, Velodrome merupakan track sepeda yang digunakan untuk profesional. Sehingga, bagi pengguna amatir akan kesulitan menggunakan track yang ada di Velodrome.

"Velodrome track-nya beda, yang benar-benar professional di situ. Itu nggak bisa (amatir), kalau tidak profesional bisa jatuh orang itu, mas udah liat belum di dalamnya," ujar Syafrin saat dihubungi, Jumat (28/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, Velodrome saat ini masih beroperasi. Tempat tersebut digunakan oleh atlet profesional.

"Itu dibuka kok sekarang, tapi itu memang atlet profesional saja dan terbatas," katanya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Syafrin mengatakan, alasan Pemprov DKI memfasilitasi road bike di jalan tol itu agar tidak membahayakan para pengguna sepeda lainnya. Sebab, pengguna road bike biasanya selalu berkelompok ketika berkendara.

"Pegiat roadbike ini mereka itu jumlahnya banyak dan melakukan aktivitas ini berkelompok, hasil evaluasi jika dibiarkan terus bergabung dengan penggiat lainnya membahayakan keselamatan. Sering kali road bike ini di luar jalur sepeda bercampur dengan kendaraan motor ini tentu sangat mengabaikan keselamatan dalam rangka meningkat aspek keselamatan tadi, maka tentu harus difasilitasi memberi ruang road bike ini di jalan tol," katanya.

Tonton juga 'Hasrat Anies Ingin Sepeda Masuk Tol':

[Gambas:Video 20detik]

Apabila disetujui, road bike masuk tol itu hanya akan dilakukan pada hari Minggu dari pukul 06.00-09.00 WIB. Tol juga akan ditutup sementara pada waktu tersebut.

"Jalur ini hanya berlaku satu hari minggu jam 06.00-09.00 WIB, jalannya ditutup dari arah Tanjung Priok ditutup satu sisi baratnya ditutup, kemudian akan dilalukan rekayasa lalin terkait dengan pergerakan kendera di jalan tol dan akan ada cone pembatas di lajur itu. Jadi tidak keluar ke jalan arteri," ucapnya.

Sebelumnya, Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengusulkan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk menggunakan Jakarta International Velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur, untuk pengguna road bike. Hal itu lebih baik daripada menjadikan Tol Lingkar Dalam (Cawang-Tanjung Priok) sebagai tempat bersepeda road bike.

"Iya, sayang (kalau Velodrome tak digunakan). Seminggu sekali Velodrome gratis kan nggak apa-apa, kan kalau (Velodrome) digunakan saat ada event saja. Kalau nggak ada event, nggak digunakan. Bahkan kalau digunakan, tinggal mau bayar atau gratis. Kalau bayar, kan DKI dapat pendapatan," ujar Djoko saat dihubungi, Kamis (27/8).

Halaman 2 dari 2
(man/zap)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads