Brak! Tak Cuma Marthen Douw, Ini 6 Aksi Gebrak Meja di DPR Sejak 2004

Brak! Tak Cuma Marthen Douw, Ini 6 Aksi Gebrak Meja di DPR Sejak 2004

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 28 Agu 2020 09:54 WIB
Marthen DOuw
Anggota Komisi VII DPR Fraksi PKB Marthen Douw saat rapat soal Freeport. Marthen sempat menggebrak meja saat rapat. (Foto: TV Parlemen)

1. Habil Marati (2004)

Habil Marati yang kala itu duduk sebagai anggota Fraksi PPP menggebrak mejanya saat sidang paripurna DPR tanggal 9 November 2004. Ketua DPR saat itu Agung Laksono meminta kabiro persidangan membacakan surat-surat masuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum surat dibacakan, langsung muncul sejumlah interupsi dari anggota Fraksi PAN, Fraksi PPP, dan Fraksi PD. Agung Laksono lantas tetap meminta surat masuk tetap dibacakan.

Baru beberapa kalimat yang dibacakan, Habil Marati mengajukan interupsi. Aksinya menjadi sorotan, karena dilengkapi dengan gebrak meja. "Jangan dibacakan," teriak Habil.

ADVERTISEMENT

Karena merasa tidak dipedulikan, Habil maju ke podium dan meja pimpinan sidang dan meminta surat tentang interpelasi itu tidak dibacakan dulu. Keributan kecil terjadi.

2. Zaenal Abidin Husin (2007)

Gebrak meja kembali terjadi di ruang sidang paripurna, tepatnya tanggal 7 Mei 2007. Zaenal Abidin Husin yang kala itu duduk sebagai anggota Fraksi PKB menggebrak meja karena interupsinya tidak digubris Agung Laksono.

Rapat paripurna penutupan masa sidang DPR, Kamis (16/7).Ilustrasi ruang sidang paripurna DPR. (Foto: Rolando/detikcom)

Zaenal lalu maju menemui Agung yang sudah mengetuk palu penutupan rapat paripurna pembukaan masa sidang DPR. Gebrakan meja itu sangat kuat sehingga hampir semua anggota dewan mengarahkan pandangannya ke Zaenal.

Usai sidang, Agung mengatakan Zaenal hendak menanyakan status wakil ketua DPR Zaenal Ma'arif yang tidak kunjung dipecat. "Ya dia mempertanyakan kenapa tidak dipecat. Dia mendatangi saya seperti itu," kata Agung kepada wartawan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads