Mahfud Md: Tak Bisa Disembunyikan, Kita Sedang di Ambang Resesi

Mahfud Md: Tak Bisa Disembunyikan, Kita Sedang di Ambang Resesi

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Kamis, 27 Agu 2020 19:27 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD mengikuti upacara virtual dengan baju khas Madura
Foto: Mahfud Md (dok. Kemenko Polhukam RI)
Jakarta -

Menko Polhukam Mahfud Md mengadakan rapat koordinasi bersama para kepala daerah se-Indonesia. Dalam rapat tersebut, Mahfud mengungkapkan kondisi Indonesia yang saat ini sedang di ambang resesi.

Rapat digelar secara virtual pada Kamis (27/8/2020) pagi. Hadir dalam rapat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Awalnya Mahfud menyampaikan bahwa pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2020, yang mengatur tentang penanggulangan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional atau PCPEN. Menurutnya, Perpres tersebut sangat penting sebab jika tidak diterbitkan, akan menimbulkan masalah ekonomi hingga sosial di masyarakat akibat pandemi COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu kita pada bulan Februari, Maret, April, Mei itu tekanannya pada penanggualangan COVID-19. Tapi sesudah itu kita tidak bisa memprediksi kapan COVID ini berakhir, sementara kalau kita memilih kebijakan yang seperti itu lebih banyak bersembunyi atau mengajak masyarakat bersembunyi, menghindari COVID, kalau itu dilakukan terus, maka sebagai bangsa kita tidak produktif, ekonomi nasional macet, masalah-masalah sosial akan timbul dan itu kemudian bisa diikuti oleh masalah-masalah politik," kata Mahfud dalam keterangannya kepada wartawan.

Mahfud kemudian mengungkapkan bahwa keadaan Indonesia saat ini sedang di ambang resesi. Untuk itu, Mahfud meminta kepada masyarakat agar bekerja keras dan tidak perlu terkejut sebab resesi tidak sama dengan krisis ekonomi.

ADVERTISEMENT

"Saudara objektif saja, dan tidak bisa disembunyikan, kita ini sedang di ambang resesi, ini yang menyebabkan kita harus bekerja keras di dalam dua cabang atau dua anak panah kebijakan pemerintah, tapi jangan terlalu kaget juga menjadi... wah kita ini akan resesi," ujarnya.

"Resesi itu adalah istilah teknis dari satu situasi, resesi itu tidak sama dengan krisis, resesi itu adalah satu keadaan di mana suatu negara secara berturut-turut dalam dua kuartal pertumbuhan ekonominya minus," lanjut Mahfud.

Mahfud kemudian menjelaskan perbedaan antara resesi dengan krisis. Menurutnya, resesi merupakan sebuah perhitungan matematis pada sebuah negara yang terjadi apabila negara dalam keadaan ekonomi minus nol dalam dua kuartal berturut-turut.

Lebih lanjut, Mahfud mengajak masyarakat untuk menghidupkan kembali ekonomi agar tidak terjadi krisis apabila Indonesia mengalami resesi. Dia menyebut, banyak pihak yang memanfaatkan momen resesi sebagai serangan politik.

"Kalau tidak bisa itu, tetap seperti yang diperkirakan di bawah nol, kita hidupkan ekonomi masyarakat agar tidak terjadi krisis meski terjadi resesi. Ini penting dipahami bahwa resesi dan krisis itu beda. Karena secara politik itu sudah banyak yang akan menggunakan, wah kalau nanti terjadi krisis mari kita hantam pemerintah, mari kita bikin ini bikin itu. Kalau terjadi resesi ekonomi," pungkasnya.

Tonton video 'Selidiki Kebakaran Kejagung, Bareskrim-Jampidum Bentuk Tim!':

[Gambas:Video 20detik]



(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads