Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifah mengingatkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim terkait penyaluran subsidi kuota internet agar tepat sasaran. Menurutnya, sejumlah daerah tidak memiliki kuota yang memadai hingga jaringan yang belum tersedia.
"Kedua, terkait subsidi kuota. Ini suatu hal luar biasa baik dan tentu perlu dilihat ketepatan sasarannya. Ada daerah-daerah yang tidak memiliki cukup kuota, bahkan sinyalnya," kata Ledia dalam rapat Komisi X kepada Nadiem di MPR/DPR RI, Senayan, Kamis (27/8/2020).
Ledia meminta Kemendikbud memperhatikan ketepatan sasaran saat meluncurkan kebijakan itu. Dia juga mengimbau Kemendikbud berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terkait daerah yang masih kesulitan jaringan internet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ketika kan meluncurkan hal ini ketepatan menjadi sesuatu hal yang penting sehingga masih ada upaya yang perlu didorong adalah untuk komunikasi dengan Kemenkominfo pada daerah tertentu yang sulit dilakukan PJJ atau internet," kata Ledia.
Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi X Djohar menyambut baik adanya subsidi kuota internet. Namun ia juga memberikan sejumlah catatan terkait kebijakan itu.
"Kita sambut gembira ini ada subsidi kuota internet untuk siswa, guru, mahasiswa, dosen dan jumlah penerima tunjangan profesi adalah sebesar Rp 8,9 triliun. Ini kita sambut gembira," ucap Djohar.
Djohar meminta agar ada pengawasan saat kebijakan subsidi kuota dilakukan. Dia khawatir adanya permasalahan dalam penyaluran subsidi itu.
"Cuma bagaimana ini pengawasannya. Ini gimana bisa netes-nya sampai ke bawahnya. Ini yang kita khawatirkan, karena nanti netes-nya sekian, ke bawahnya tinggal sekian. Ini sangat kita tidak senangi ke bawahnya," tutur Djohar.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjanjikan untuk memberikan kuota gratis kepada siswa, mahasiswa, guru, hingga dosen. Bantuan kuota akan diberikan selama bulan September hingga Desember 2020.
"Kami sudah mendapat persetujuan untuk anggaran sebesar Rp 9 triliun untuk tahun ini yang akan kami kerahkan untuk pulsa atau kuota data bagi siswa, guru, mahasiswa, dan dosen selama 3 sampai 4 bulan ke depan," kata Nadiem dalam raker bersama Komisi X DPR RI, di MPR/DPR RI, Senayan, Kamis (27/8/2020).
Dalam paparan yang ditampilkan Nadiem saat rapat bersama Komisi X DPR, Nadiem akan memberikan bantuan anggaran Rp 7,2 triliun untuk subsidi kuota internet kepada siswa, guru, dan mahasiswa, dan dosen.
Rinciannya, setiap bulan siswa akan mendapat 35 GB, kemudian guru akan mendapat kuota 42GB. Sementara untuk dosen dan mahasiswa akan mendapat kuota 50 GB per bulan.