Sudah sepekan pencurian motor Harley-Davidson milik Seno (48) warga Ciputat Timur, Tangerang Selatan, dibawa kabur 'calon pembeli'. Hingga saat ini pelaku belum tertangkap polisi.
Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Muharram Wibisono mengatakan pihanya masih terus menyelidiki kasus tersebut. Polisi masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"(Pelaku) masih kita lakukan penyelidikan ya," kata Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Muharram Wibisono ketika dihubungi detikcom, Rabu (26/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbagai upaya dilakukan polisi untuk menangkap pelaku, termasuk menelusurinya lewat akun taksi online. Untuk diketahui, pelaku naik taksi online saat menemui korban di Ciputat Timur, Tangsel.
Saat ditanya, apakah polisi akan menelusuri pelaku lewat akun taksi online, Wibi menyebut bahwa hal tersebut adalah teknis penyidikan yang tidak bisa diungkap ke publik.
"Teknik penyidikan tidak bisa kita jelaskan. Doakan saja segera terungkap ya," sebut Wibisono.
Pecurian itu terjadi pada Jumat (21/8/2020) malam. Sebelumnya korban, sempat dihubungi oleh pelaku yang pura-pura berniat membeli Harley-Davidson bernomor polisi B-5000-MI itu pada siang hari.
Korban mengiklankan motor Harlev Davidson itu pada 6 Agustus 2020. Pada Jumat (21/8) siang, pelaku menghubungi korban dan menanyakan soal motor tersebut.
Adalah putra Seno, Rangga (17), yang mengiklankan motor tersebut di situs jual-beli online. Rangga pun tidak mengenal pelaku.
Tonton video 'Bagasi Garuda Berisi Harley Ilegal, APG: Pilot Bisa Menolak Terbang':
Kepada korban, pelaku mengaku bernama Mahesa Permana. Pelaku sempat menghubungi korban melalui WhatsApp call pada Jumat (21/8). Pelaku menginformasikan bahwa dirinya berasal dari Bandung dan sedang liburan di Puncak.
Kemudian, pelaku meminta izin ke korban untuk bertemu dan melihat-lihat motor, mumpung sedang ada di Jabodetabek sebelum kembali ke Bandung. Pelaku kemudian meminta korban untuk share lokasi.
Pada Jumat (21/8) malam, pelaku tiba di lokasi tempat korban dan motor yang dicuri berada. Pelaku tiba naik mobil yang dikendarai oleh orang lain.
Setelah itu, pelaku meminta korban untuk mengeluarkan motornya dari garasi dengan alasan hendak test drive. Tanpa kecurigaan, korban mengizinkan pelaku melakukan test drive.
Saat test drive, orang yang mengemudikan mobil yang ditumpangi pelaku ditinggal bersama korban. Namun, motor Harley-Davidson korban tak kunjung kembali.
"Lima menit nggak kembali, awalnya saya kira apa mati motornya. Saya mulai feeling buruk di situ," ucap Rangga kepada detikcom, Minggu (23/8).
Korban mengira pengemudi mobil yang ditumpangi pelaku merupakan seorang montir. Sebab, menurut korban, orang tersebut sempat ikut melihat-lihat motornya.
"Iya dia bawa driver, kami kira itu sopirnya atau montirnya. Karena driver juga ikut melihat-lihat motornya," terang Seno kepada detikcom, Minggu (23/8).
Pengemudi mobil yang ditumpangi pelaku sempat menanyakan apakah Rangga atau Seno kenal dengan pelaku. Pertanyaan itu membuat Rangga curiga. Ternyata, prediksi korban salah.
"Dan sopir itu terus bilang bahwa dia hanyalah driver taksi online," ungkap Rangga.
Kepada Seno dan Rangga, driver taksi online itu mengaku memang diminta pelaku untuk ikut memeriksa motor Harley-Davidson.
"Driver mengaku tidak langsung pulang dan ikut serta mengecek motor saya, karena saat di perjalanan sudah diminta pelaku untuk membantu mengecek (motor) ketika sampai," katanya.
Kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi. Hingga kini pelaku masih diburu.