Sedikit demi sedikit fakta mengenai pencurian motor Harley Davidson di Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, mulai terkuak. Mulai dari nama yang digunakan pelaku, hingga pelaku memanfaatkan jasa taksi online mencuat.
Kejadiannya terjadi pada Jumat (21/8/2020) malam. Pada siang harinya korban, Seno (48), sempat dihubungi oleh pelaku yang pura-pura berniat membeli Harley Davidson bernomor polisi B-5000-MI itu.
"Iya, korban baru buat laporan kemarin. Pelaku pura-pura sebagai pembeli, terus dibawa kabur," kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Muharram Wibisono, saat dihubungi detikcom, Sabtu (22/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa pencurian ini viral setelah korban mem-posting di media sosial. Dalam posting-annya itu, korban menjelaskan bahwa pelaku mendatanginya di Cirendeu, Ciputat Timur, untuk melihat-lihat Harley Davidson yang diiklankan oleh korban di situs jual-beli online.
Berikut fakta-fakta mengenai kasusnya:
- Korban Mengiklankan motor Harley Davidson di Situs Jual-Beli Online
Korban mengiklankan motor Harlev Davidson itu pada 6 Agustus 2020. Pada Jumat (21/8) siang, pelaku menghubungi korban dan menanyakan soal motor tersebut.
Adalah putra Seno, Rangga (17), yang mengiklankan. Rangga pun tidak mengenal pelaku.
- Pelaku Mengaku Bernama Mahesa Permana
Kepada korban, pelaku mengaku bernama Mahesa Permana. Pelaku sempat menghubungi korban melalui WhatsApp call pada Jumat (21/8). Pelaku menginformasikan bahwa dirinya berasal dari Bandung dan sedang liburan di Puncak.
Kemudian, pelaku meminta izin ke korban untuk bertemu dan melihat-lihat motor, mumpung sedang ada di Jabodetabek sebelum kembali ke Bandung. Pelaku kemudian meminta korban untuk share lokasi.
- Modus Test Drive
Pada Jumat (21/8) malam, pelaku tiba di lokasi tempat korban dan motor yang dicuri berada. Pelaku tiba naik mobil yang dikendarai oleh orang lain.
Setelah itu, pelaku meminta korban untuk mengeluarkan motornya dari garasi dengan alasan hendak test drive. Tanpa kecurigaan, korban mengizinkan pelaku melakukan test driver.
Saat test drive, orang yang mengemudikan mobil yang ditumpangi pelaku ditinggal bersama korban. Namun, motor Harley Davidson korban tak kunjung kembali.
"Lima menit nggak kembali, awalnya saya kira apa mati motornya. Saya mulai feeling buruk di situ," ucap Rangga kepada detikcom, Minggu (23/8).
- Korban Mengira Pelaku Mengajak Montir
Korban mengira pengemudi mobil yang ditumpangi pelaku merupakan seorang montir. Sebab, menurut korban, orang tersebut sempat ikut melihat-lihat motornya.
"Iya dia bawa driver, kami kira itu sopirnya atau montirnya. Karena driver juga ikut melihat-lihat motornya," terang Seno kepada detikcom, Minggu (23/8).
Pengemudi mobil yang ditumpangi pelaku sempat menanyakan apakah Rangga atau Seno kenal dengan pelaku. Pertanyaan itu membuat Rangga curiga. Ternyata, prediksi korban salah.
"Dan sopir itu terus bilang bahwa dia hanyalah driver taksi online," ungkap Rangga.
Kepada Seno dan Rangga, driver taksi online itu mengaku memang diminta pelaku untuk ikut memeriksa motor Harley Davidson.
"Driver mengaku tidak langsung pulang dan ikut serta mengecek motor saya, karena saat di perjalanan sudah diminta pelaku untuk membantu mengecek (motor) ketika sampai," katanya.
- Pelaku Pesan Taksi Online dari Depan RSUD Leuwi Liang
Berdasarkan keterangan sopir taksi online kepada Seno, pelaku memesan taksi online dari depan RSUD Leuwi Liang, Bogor. Pelaku saat itu meminta sopir taksi online diantar ke rumah korban dan ke Bintaro untuk mengecek motor yang akan 'dibelinya'.
"Jadi pelaku memesan taksi online untuk pulang-pergi. Dia naik di RSUD Leuwi Liang, Bogor terus minta diantar ke sini (rumah korban) terus tadinya mau lanjut ke Bintaro, terus pulang lagi ke Rancamaya, Bogor," tutur Seno kepada detikcom, Minggu (23/8).
"Tapi sopir nggak mau diajak ke Bintaro karena sudah kemaleman, jadi cuma sampai rumah saya saja," sambungnya.
Pelaku juga tidak membayar ongkos taksi online. "Belum dibayar (taksi online) karena saat kita ke Polres (Tangsel) juga aplikasinya belum ditutup (oleh pelaku)," kata Seno.
- Baru Dibeli 2 Bulan Lalu
Nahasnya, motor Harley Davidson yang dicuri itu belum lama dimiliki korban. Belum 3 bulan korban memiliki motor kategori motor gede (moge) itu.
"Itu motor baru beli sekitar dua bulanan yang lalu," kata Seno saat dihubungi detikcom, Minggu (23/8).
Seno mengatakan motor tersebut dia beli hanya sebagai hobi. Rencananya, akan dipakai Rangga setelah memiliki SIM.
"Iya buat kita lah, karena anak saya belum punya SIM, dia baru boleh (menunggang Harley-Davidson) itu kalau sudah punya SIM. Kita juga belum lama beli itu," ujar Seno.
- Harga Motor Ratusan Juta Rupiah
Menurut Rangga, motor yang dicuri dibeli dengan harga ratusan juta rupiah. Motor tersebut ingin dijual untuk membeli Harley Davidson yang lebih besar.
"Harganya itu kan motor tahun 2002, kisaran Rp 270-300 juta. Mau dijual lagi karena mau beli yang lebih besar," tutur Rangga.
Sesaat setelah menyadari motornya dicuri, Seno dan Rangga mencoba mencari pelaku di sekitar kompleks perumahan, tetapi tidak ketemu. Rangga bersama ayahnya kemudian melapor ke Polres Tangerang Selatan.
Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Muharram Wibisono mengatakan, pihaknya telah menerima laporan korban. Saat ini Polres Tangerang Selatan masih menyelidiki kasus tersebut.