Geger Anak Diduga Salah Tangkap dan Pengakuan Tak Sengaja dari Polisi

Round-Up

Geger Anak Diduga Salah Tangkap dan Pengakuan Tak Sengaja dari Polisi

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 26 Agu 2020 21:03 WIB
Ilustrasi Penganiayaan
Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Anak berinisial MF (13) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menderita luka lebam pada mata kiri usai ditahan di Polsek Bontoala, Makassar. Dia diduga menjadi korban salah tangkap polisi.

Paman MF, Abdul Karim (37), menyebut MF sempat disebut menghilang hingga diketahui ditahan di Polsek Bontoala. Dia menduga ada penganiayaan karena wajah keponakannya lebam.

"Tahu-tahunya pas pulang (ke rumah) babak belur mukanya (pada mata kiri)," kata Abdul saat dimintai konfirmasi, Senin (24/8) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Abdul Karim menjelaskan keponakannya memang berada di lokasi tawuran. Namun, bukan untuk tawuran, melainkan sedang menuju Lelong atau pasar ikan untuk membeli ikan.

"Jadi dia ikut lari, saya tanya kenapa kamu lari, katanya ada kenalannya tetangga lari jadi dia ikut lari," beber Abdul, Rabu (26/8/2020).

Abdul menduga keponakannya sengaja dipukul. "Jadi kejadiannya pas dikejar dia yang didapat, kerah bajunya yang dipegang terus dihantam pakai helm," beber Abdul.

Kapolsek Bontoala Kompol Andriani Lilikay (Hermawan-detikcom).Kapolsek Bontoala Kompol Andriani Lilikay (Hermawan/detikcom)

Kapolsek Bontoala Kompol Andriani Lilikay menyebut personelnya tidak sengaja memukul MF. Andriani mengatakan awalnya pihaknya menerima laporan soal adanya tawuran 2 kelompok di Jalan Tinumbu, Makassar, pada pukul 02.59 Wita.

"Setelah itu, saya perintahkan anggota saya (terjun ke TKP)," kata Kompol Andriani kepada wartawan di kantornya.

Saat tiba di lokasi, lanjut Andriani, anggotanya langsung melakukan pembubaran kemudian menyisir sekitar lokasi tawuran.

Melihat kedatangan polisi, MF beserta rekannya langsung berlarian. Tapi MF terjatuh saat dikejar polisi dan dia pun dibawa ke Polsek.

"Anak ini diamankan akan ditanya siapa yang menjadi provokator dalam perkelahian kelompok ini," beber Andriani.

Saat ditanya soal luka lebam pada mata kiri MF, Andriani mengatakan MF berusaha kabur saat tiba di depan Polsek. Alhasil, dia tak sengaja kena pukul polisi yang mencoba menahan MF.

"Di situlah anggota saya istilahnya dia tidak melakukan unsur kesengajaan, karena situasinya akhirnya refleks. Jadi bukan unsur kesengajaan," bebernya

(aik/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads