Jalan lintas Perdagangan-Siantar di Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), yang rusak parah segera diperbaiki. Nilai proyek perbaikan jalan ini berjumlah Rp 5,7 miliar.
"Masih mobilisasi mereka, mobilisasi peralatan. (Anggarannya) Rp 5,7 miliar kalau nggak salah," tutur Kepala UPT Pematangsiantar Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera Utara, Jaluhu, Selasa (25/8/2020).
Dilihat detikcom dari situs LPSE Sumut, proyek pemeliharaan berkala jalan provinsi ruas Siantar-Perdagangan di Kabupaten Simalungun ini bernilai Rp 7.4 miliar. Tender proyek ini tertulis sudah selesai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaluhu membenarkan proyek di LPSE Sumut itu adalah proyek perbaikan jalan Perdagangan-Siantar. Namun, katanya, terjadi pengurangan nilai proyek menjadi Rp 5,7 miliar karena adanya refocusing anggaran untuk penanganan dampak pandemi Corona atau COVID-19.
"Udah selesai (proses tendernya), udah kontrak. Iya (awalnya Rp 7,4 miliar) sebelum refocusing itu. Kan udah ada pengurangan anggaran," ujar Jaluhu.
Sebelumnya, kondisi jalan Perdagangan-Siantar yang rusak parah itu dikeluhkan warga. Jalan itu disebut penuh lubang dan kerap menimbulkan kecelakaan.
Salah satu warga, Ichsan, mengatakan ada tiga titik di jalan lintas Perdagangan-Siantar yang kondisinya rusak parah. Ketiga titik itu, katanya, ada di sekitar Pajak Negeri, Simpang Dosin dan Simpang Katolik.
"Di jalan lintas Perdagangan-Siantar sebenarnya ada tiga titik kerusakan jalan yang sangat parah, tepatnya di Pajak Negeri, di Simpang Dosin, tepatnya dekat pajak dan di Simpang Katolik," ujar Ichsan, Senin (24/8).
Dia mengatakan jalan tersebut sudah bertahun-tahun rusak. Ichsan menyebut kondisi jalan bakal penuh debu jika tak ada hujan dan bakal menjadi seperti kolam ikan jika hujan turun.
Warga lainnya, Dea, juga mengeluhkan kerusakan parah yang terjadi di jalan tersebut. Dia mengatakan banyak truk yang mengalami kerusakan gara-gara menghantam lubang besar.
"Pas di Simpang Dosin Perdagangan itu. Hancur parah, banyak truk-truk yang terpuruk di lubang-lubang besar itu. Padahal udah lama, tapi nggak dibenerin. Apalagi kan sekarang sering hujan, jadi lubangnya makin parah gitu," ujar Dea.
Menurutnya, jalan tersebut merupakan akses ke wilayah wisata. Dia berharap perbaikan jalan segera dilakukan.