Positivity Rate DKI 10%, PKS: Wajar, Jumlah Tes Corona 4x Lipat Standar WHO

Positivity Rate DKI 10%, PKS: Wajar, Jumlah Tes Corona 4x Lipat Standar WHO

Muhammad Ilman Nafian - detikNews
Selasa, 25 Agu 2020 08:41 WIB
Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Aziz, rapat komisi B DPRD DKI dengan jakpro, jakpro
Anggota DPRD DKI Fraksi PKS, Abdul Aziz (Arief Ikhsanudin/detikcom)
Jakarta -

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Fraksi PKS Abdul Aziz menyebut Pemprov DKI serius dalam melakukan penanganan COVID-19, meski membuat keputusan yang tidak populer dengan melakukan tes virus Corona secara masif. Oleh karena itu, angka positivity rate di Jakarta saat ini naik menjadi 10%.

"Ya kalau menurut kami itu justru pemda DKI ini serius menangani COVID walaupun keputusan ini tidak populer. Seandainya mau kita bandingkan dengan daerah-daerah lain yang ingin menjadi hijau, sedikitkan saja tesnya. Jadi Pak Gubernur (DKI) justru mengambil langkah-langkah yang tidak populer yang seakan Jakarta ini terlihat sangat parah terdampak oleh COVID, tapi saya kira keputusan ini keputusan yang tepat, karena dengan begini pandemi di Jakarta bisa teratasi dan bisa dideteksi dengan data yang lebih akurat," ujar Aziz saat dihubungi, Senin (24/8/2020).

Menurutnya, naiknya angka positivity rate di DKI itu karena jumlah testing yang dilakukan sudah 4 kali lebih tinggi dari standar WHO. Oleh karena itu, dia menganggap wajar kalau angka positivity rate di Jakarta juga naik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan tes kita ini 4 kali lipat dari standar WHO, ya wajar lah kalau hasilnya juga 4 kali lipat dari yang lain-lain," katanya.

Menurutnya, keputusan Pemprov DKI yang membuat tes Corona secara masif itu mulanya akan dipandang negatif, karena angka positif baru terus ditemukan. Tapi, kata Aziz, Jakarta memiliki satu langkah di depan dalam hal penanganan virus Corona.

ADVERTISEMENT

"Saya kira itu justru keputusan yang akan terlihat jelek sementara waktu tapi ke depan akan menjadikan Jakarta ini lebih dulu daripada daerah lain, jadi Jakarta ini satu langkah ke depan kalau dengan langkah-langkah yang ditempuh seperti ini," ucapnya.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengumumkan kasus baru konfirmasi positif Corona per hari ini sebanyak 659 orang. Angka tersebut diperoleh dari hasil tes metode PCR dari spesimen 3.691 orang.

"Dari 659 kasus positif tersebut, 248 kasus baru hari ini adalah akumulasi data dari tanggal 21 dan 22 yang baru dilaporkan. Untuk rate test PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 52.482. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 40.758," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam keterangan tertulis, Senin (24/8).

Dwi mengatakan, dalam sepekan ini, angka positivity rate di Jakarta naik menjadi 10%. Jika dirata-rata, secara keseluruhan angka positivity rate di Jakarta sebesar 6,1%.

Positivity rate adalah rasio antara jumlah orang yang mendapat hasil positif lewat tes Corona dengan total jumlah tes. Dilansir Johns Hopkins University & Medicine Coronavirus Resource Center, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan kepada pemerintahan-pemerintahan negara agar positivity rate berada pada angka 5% atau lebih rendah selama 14 hari sebelum suatu negara membuka kembali wilayahnya.

Bulan lalu, Anies Baswedan mengatakan jumlah tes Corona yang dilakukan Pemprov DKI telah melebihi standar WHO.

"Alhamdulillah kita memiliki kemampuan pengetesan di atas persyaratan WHO. WHO itu mensyaratkan setiap 1 juta penduduk harus dilakukan 1.000 testing per minggu," ujar Anies di Jakarta Utara, Kamis (23/7) lalu.

Halaman 2 dari 2
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads