.webp)
Polisi masih mendalami dugaan pembunuhan wartawan di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat (Sulbar), Demas Laira (28), yang ditemukan tewas dengan delapan tusukan. Polisi masih mencari fakta terbaru dari kematian wartawan tersebut.
"Kita harus sesuai fakta, apakah korban meninggal dibunuh ada hubungan sesuai profesi jurnalis atau ada penyebab lain, belum bisa disimpulkan," ujar Kapolres Mamuju Tengah AKBP Muhammad Zakiy dalam keterangannya, Sabtu (22/8/2020).
Zakiy menyebut polisi sudah menerima banyak informasi soal dugaan penyebab kematian korban. Tapi polisi tidak mau langsung berkesimpulan dan terus mendalami fakta penyebab kematian korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang sekarang banyak info yang beredar, tapi penyidik tidak mau berspekulasi," tegasnya.
Hingga saat ini polisi belum meminta keterangan kepada keluarga almarhum karena menunggu prosesi ibadah kematian selesai digelar.
"Rencana besok setelah ibadah dan pemakaman almarhum (keluarga dimintai keterangan)," katanya.
Selain itu, polisi masih mencari tahu siapa warga yang pertama kali menemukan korban. Polisi sudah menerima kabar ada dua warga di sekitar lokasi kejadian yang sempat mendengar teriakan.
"Karena yang melaporkan ke polsek itu sopir, sopir yang akan melintas dari arah Mamuju ke sana, melaporkan singgah di Polsek bahwa di jalan ini ada korban. Jadi memang itu akan kita dalami kembali," tuturnya.
"Kami sudah ke TKP coba mencari, mungkin pada saat kejadian ada yang melihat langsung atau menemukan pertama kali. Kami belum bisa menyimpulkan," lanjutnya.
Zakiy kembali menegaskan polisi belum mau menyimpulkan penyebab kematian korban dari informasi yang sudah beredar soal dugaan penyebab kematian korban.
"Kita harus memulai mencari tahu, si korban dari mana, dengan siapa, kegiatan apa, kapan itu. Informasi terakhir dia perjalanan dari arah Pasangkayu menuju Topoyo. Kejadian di Karossa, memang di TKP gelap, tidak ada rumah, bukan perkampungan," ungkapnya.
(nvl/idh)
