IPK adalah singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif. IPK merupakan sebuah nilai yang didapatkan oleh mahasiswa yang berkuliah di akhir perkuliahannya. Apakah IPK penting? Dan apa saja hal-hal yang harus diketahui tentang Indeks Kumulatif ini? berikut ini adalah ulasannya
Apa itu IPK?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang sudah detikers tahu, IPK singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif. Nilai indeks ini didapatkan dari nilai rata-rata detikers yang diperoleh dari seluruh mata kuliah dari perkuliahan di awal hingga akhir. Perlu detikers tahu bahwa IPK beda dengan IP. Untuk membedakannya, berikut ulasannya.
β’ IP
IP adalah indeks prestasi, nilai ini merupakan sebuah nilai yang didapatkan dari rata-rata nilai tiap mata kuliah dalam sebuah semester. Jadi nilai IP ini akan muncul di akhir semester sebagai nilai akhir kamu.
Untuk mendapatkan nilai IP ini maka kamu bisa mengkonversi nilai tiap mata kuliah yang biasanya di tandai dengan huruf. Setelah itu, baru dibagi agar bisa menjadi nilai rata-rata atau nilai IP.
β’ IPK
Untuk nilai IPK, nilai ini adalah sebuah nilai yang didapatkan dari rata-rata konversi nilai tiap mata kuliah yang sudah kamu ambil di sepanjang detikers menempuh pendidikan. jadi sudah tahu ya bedanya IP dan juga IPK??
Sesuai namanya, IP dan juga IPK merupakan indeks prestasi, oleh karena itu, sudah pasti IPK dan juga IP ini digunakan sebagai skala kualitas hasil belajar yang sudah detikers dapatkan sebagai seorang mahasiswa. Dengan begitu adanya IP dan juga IPK ini sudah pasti digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui bagaimana hasil pembelajaran para detikers saat berkuliah.
Cara kerja IPK
IPK merupakan sebuah nilai yang bisa naik dan bisa turun sepanjang detikers berkuliah. Tinggi rendahnya nilai yang detikers dapatkan dalam setiap mata kuliah dapat menentukan beberapa nilai IPK dari detikers. Untuk detikers yang penasaran dengan cara menghitung IPK ini maka redaksi detikcom akan memberikan informasi lebih lengkap mengenai cara melakukan penghitungan IPK ini.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya mengenai apa itu IPK, detikers bisa tahu bahwa nilai IPK bisa terus berubah selama detikers masih belum lulus dari universitas tempat detikers menempuh pendidikan. nilai dari IPK bisa naik jika detikers mendapatkan nilai yang lebih baik untuk mata kuliah yang sedang detikers tempuh atau mengulang mata kuliah dengan nilai yang kurang sempurna.
Akan tetapi jika detikers memiliki nilai yang sudah cukup baik dan kemudian pada salah satu mata kuliah detikers mendapatkan nilai yang rendah misalnya C atau D maka kemungkinan besar nilai IPK detikers akan menurun. Untuk tahu lebih lengkap mengenai cara penghitungan nilai IPK ini detikers bisa cek sub bab berikut ini.
Cara menghitung IP yang detikers memiliki
Untuk tahu bagaimana nilai IPK yang detikers miliki maka detikers harus tahu terlebih dahulu mengenai cara konversi nilai mata kuliah di kampus detikers. Akan tetapi pada umumnya nilai dari sebuah mata kuliah akan berkisar antara A hingga E.
β’ Nilai A ini biasanya dikonversi ke dinilai 4.0,
β’ nilai B ini biasanya dikonversi ke dinilai 3.0,
β’ nilai C ini biasanya dikonversi ke dinilai 2.0,
β’ nilai D ini biasanya dikonversi ke dinilai 1.0,
β’ nilai E ini biasanya dikonversi ke dinilai 0.0.
Nilai yang sudah dikonversi ini kemudian ditambah dan dibagi dengan jumlah mata kuliah yang sudah detikers ambil.
Contoh dari penghitungan nilai IPK ini misalnya dalam semester 1 detikers mengambil 5 mata kuliah dengan nilai A, A, B, A, C sedangkan di semester 2 detikers mengambil 4 mata kuliah dengan nilai akhir C, A, B, A maka nilai IP dan IPK dari kedua semester tersebut adalah :
β’ perhitungan nilai IP di semester 1 =
= ( A + A + B + A + C ) / jumlah mata kuliah yang diambil semester 1
= ( 4 + 4 + 3 + 4 + 2 ) / 5 = 3.4
Jadi nilai IP detikers di semester pertama adalah 3.4
β’ perhitungan nilai IP di semester 2
= ( C + A + B + A ) / jumlah mata kuliah yang diambil semester 2
= ( 2 + 4 + 3 + 4 ) / 4 = 3.25
Cara menghitung IPK
Dalam sub bab sebelumnya sudah diulas mengenai cara menghitung IP. Lalu bagaimana cara menghitung IPK? Apakah untuk menghitung IPK ini hanya perlu menambahkan 2 IP di atas lalu dibagi 2 sesuai dengan jumlah semesternya? Tentu tidak! Untuk menghitung jumlah IPK dari 2 semester ini dilakukan dengan perhitungan IPK 2 semester seperti berikut ini.
β’ Nilai IPK 2 semester
= ( jumlah konversi nilai yang didapatkan ) / jumlah mata kuliah yang diambil 2 semester
= ( A + A + B + A + C + C + A + B + A ) / 9
= 3.33
Jadi dengan nilai IPK untuk 2 semester ini dilakukan dengan menjumlahkan seluruh nilai mata kuliah dan membaginya sesuai dengan jumlah mata kuliah yang digunakan dalam penghitungan IPK ini.
Keuntungan memiliki IPK yang tinggi saat sekolah
IPK adalah bisa menjadi salah satu faktor yang menentukan masa depan kamu lho detikers. Hal ini disebabkan karena memiliki IPK yang tinggi bisa memberikan kamu banyak kemudahan. Akan tetapi bukan berarti punya IPK rendah atau menengah membuat kamu pasti gagal ya! No! ada banyak sekali peluang yang bisa kamu dapatkan meski IPK kamu menengah atau rendah.
Akan tetapi ketika detikers memiliki IPK yang tinggi maka kamu bisa mendapatkan cukup banyak kemudahan. Saat detikers masih berkuliah, memiliki IPK yang tinggi bisa membuat detikers mendapatkan kepercayaan dari dosen untuk menjadi asisten dosen. Detikers yang memiliki IPK yang tinggi juga akan lebih mudah untuk mencapai banyak hal seperti menjadi asisten lab dan masih banyak lagi yang lainnya.
Selain itu, masih ada banyak lagi keuntungan yang akan detikers dapatkan jika memiliki nilai IPK yang tinggi. mulai dari beasiswa prestasi dan masih banyak lagi yang lainnya. jadi detikers menjadi makin termotivasi bukan untuk mendapatkan IPK yang tinggi?
Keuntungan memiliki IPK tinggi pasca menempuh pendidikan
Selain mendapatkan keuntungan saat bersekolah, detikers yang memiliki IPK yang tinggi juga bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi setelah detikers lulus dari universitas. Contohnya adalah lebih mudah lolos tahap pertama dalam rekrutmen pekerjaan dan juga bisa menjadi salah satu tanda bahwa detikers adalah mahasiswa yang bertanggung jawab dan disiplin.
Jika detikers menggunakan IPK ini untuk melamar pekerjaan sebagai ASN, detikers juga bisa mendapatkan keuntungan berupa jalur khusus untuk lulusan cumlaude lho! Hal ini membuat detikers bisa mendapatkan kesempatan untuk berjuang dengan lawan yang lebih sedikit! Asyik bukan?
Selain itu, bagi kamu yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, memiliki IPK yang tinggi juga bisa memberikan kemudahan karena biasanya pendaftaran pendidikan ke jenjang lebih tinggi ini juga menggunakan IPK sebagai syaratnya.
Demikian adalah ulasan mengenai kepanjangan IPK, perbedaannya dengan IP dan hal-hal lain yang berkaitan dengan penilaian di jenjang universitas ini semoga informasi ini menambah informasi untuk detikers ya!
(erd/erd)