Umat Islam saat ini menyongsong tahun baru 1 Muharram 1442H (Hijriah) di tengah pandemi Corona. Tahun baru Islam kali ini jatuh pada hari ini, 20 Agustus 2020.
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengajak seluruh umat, untuk menjadikan tahun baru Islam sebagai momen untuk hijrah. Serta meneguhkan persatuan.
"Mari manfaatkan momentum 1 Muharram 1442H untuk teguhkan persatuan menuju dan mewujudkan Indonesia maju," ujar Fachrul dalam keterangan tertulisnya di situs Kementerian Agama (Kemenag), Rabu (19/8/2020).
Fachrul mengatakan, semangat hijrah merupakan perpindahan dari keadaan yang tidak baik ke keadaan yang lebih baik. Dia juga menilai, tahun baru hijriah selalu mengingatkan umat Islam pada momen bersejarah hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam kehidupan nyata, hijrah bisa bermakna perpindahan dari kemungkaran kepada ketakwaan, dari keterbelakangan kepada kemajuan, dari yang mudarat kepada yang manfaat, dan juga dari peradaban jahiliyah ke peradaban yang bermartabat," tuturnya.
Fachrul menuturkan terdapat tiga makna penting yang dapat diambil dari tahun baru islam. Di antaranya, mengingatkan pada sikap istiqamah dan cerminan kecerdasan pemikiran Nabi Muhammad SAW.
"Pertama, hijrah mengingatkan umat pada sikap istiqamah atau teguh pendirian Nabi Muhammad saw yang tetap berjuang menyebarkan Islam meski menghadapi berbagai rintangan, hambatan dan ancaman," kata Fachrul.
Tonton video 'Menag Fachrul: Mari Manfaatkan Tahun Baru Hijriah untuk Hijrah':
"Kedua, hijrah cermin kecerdasan pemikiran Nabi dalam perjuangan dakwahnya, menyebarkan agama Islam. Ketiga, hijrah bermakna berpindah dari keadaan yang tidak atau kurang baik, ke keadaan yang lebih baik," sambungnya.
Fachrul juga mengajak seluruh umat, untuk memperingati tahun baru Islam dengan penuh syukur. Serta tetap menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi.
"Mari peringati tahun baru Islam dengan penuh syukur. Manfaatkan kehadirannya untuk terus berusaha hijrah menjadi manusia, bangsa dan umat yang lebih baik. Mari hijrah dari berbagai kepurukan akibat dampak wabah COVID-19, ke perbaikan yang telah dirancang untuk dilaksanakan bersama-sama. Semoga cita-cita Indonesia maju segera terwujud. Di tengah pandemi, tetap terapkan protokol kesehatan," tuturnya.
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta tahun baru Islam dijadikan tahun solidaritas. Serta meningkatkan kepedulian pada sesama.
"Mengajak kepada seluruh bangsa Indonesia, agar menjadikan Tahun Baru Islam 1442 Hijriah sebagai tahun solidaritas dan kepedulian sosial terhadap sesama," ujar Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi, dalam keterangan tertulis, Rabu (19/8/2020).
Zainut mengatakan hal ini karena masih berlangsungnya pandemi Corona. Jadi, dia mengimbau masyarakat saling membantu meringankan beban masyarakat yang menjadi korban.
Serta, meminta pemerintah bekerja lebih sistematis dalam menangani COVID-19. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan agar korban COVID-19 tidak bertambah.
"Meminta kepada pemerintah untuk bekerja lebih sistematis, terencana dan terprogram dalam menangani wabah COVID-19. Agar jumlah korban tidak semakin bertambah dan penanganan terhadap masyarakat yang terdampak juga dapat segera diselamatkan, sehingga aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan normal," ujar Zainut.