Baju adat Tidung dari Kalimantan Utara (Kaltara) yang tampil dalam Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia Rp 75.000 sempat viral disebut baju adat China. Tak kenal maka tak sayang, mari mengenal baju adat Tidung ini.
Baju adat Tidung ini merupakan identitas suku Tidung yang diakui baju adat asli Tarakan. Dikutip dari buku 'Pakaian Adat Sebagai Identitas Etnis: Rekonstruksi Identitas Suku Tidung Ulun Pagun' yang ditulis oleh Neni Puji Nur Rahmawati dan Septi Dhanik Prastiwi, suku Tidung lebih dikenal sebagai suku Dayak yang telah beragama Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun disebutkan bahwa di antara suku Tidung terdapat kelompok masyarakat yang mengidentifikasikan dirinya bukan Dayak dan menyebut dirinya sebagai Tidung Ulun Pagun dikenal sebagai suku Tidung beragama Islam dan hidup dengan budaya pesisir.
Suku Tidung Ulun Pagun juga memiliki identitas lain yang merujuk pada konteks budaya yaitu melalui pakaian adat Tidung. Pakaian adat yang terdiri Pelimbangan dan Kurung Bantut (Pakaian Sehari-hari), selampoy (pakaian adat), Talulandom (pakaian resmi), dan Sina Beranti (pakaian Pengantin).
Pakaian adat ini telah menjadi karya budaya milik Suku Tidung Ulun Pagunmelalui proses rekonstruksi berdasarkan data pakaian adat Tidung di masa lalu.
Proses rekonstruksi pakaian adat sebagai identitas etnis Suku Tidung Ulun Pagun menemukan momen yang tepat seiring dengan perubahan status Tarakan dari kota administratif menjadi kotamadya di mana pakaian tersebut kemudian 'diakui' sebagai pakaian daerah kota Tarakan.
Sebelumnya, narasi tuduhan 'baju adat China' di uang baru ramai beredar di media sosial, salah satunya berasal dari pertanyaan akun Twitter @Rianaaa_na09. Akun itu mempertanyakan asal baju adat tersebut. Kemudian ada akun lain yang menjawab baju adat itu berasal dari China. Namun, saat ini pemilik akun @Rianaaa_na09 mengunci akunnya.
Simak juga vide 'Makna di Balik Desain Uang Khusus HUT RI Rp 75.000':