Polisi akan melakukan rekayasa lalu lintas untuk mencegah kepadatan kawasan puncak di libur akhir pekan ini yang berlangsung 4 hari. Rekayasa itu dilakukan dengan memberlakukan sistem satu arah (one way).
"Oh iya pasti (polisi melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Puncak). (Sistem satu arah atau) one way itu CB (cara bertindak) yang paling efektif saat ini untuk menanggulangi jalan Puncak," kata Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Fitra Zuanda, saat dihubungi, Selasa (18/8/2020).
Untuk diketahui, libur pekan ini akan dimulai pada Kamis (20/8) hingga Minggu (23/8). Fitra mengatakan puncak kepadatan kemungkinan akan terjadi pada Rabu (19/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita prediksi Rabu (Jalan Raya Puncak) sudah mulai (dipadati masyarakat). Kalau mulai Rabu arus wisatawan sudah mulai meriah, yang mulai menuju ke Puncak, ya otomatis kita akan melakukan one way. Untuk menguras, one way itu untuk menguras (kendaraan)," ucapnya.
Lebih lanjut, polisi juga akan menambah jumlah personel untuk mengamankan Jalan Raya Puncak saat long weekend pekan ini. Fitra mengatakan sebanyak 170 personel akan diturunkan.
"Untuk antisipasi, kita menambah jumlah personel aja, ya. Paling kita menambah kekuatan aja, personelnya. Kita melibatkan (satuan) Sabhara nanti. Fungsi Sabhara kita minta bantu perkuatan, lebih banyak lagi kita antisipasi supaya tidak terulanglah (kemacetan parah di jalur Puncak)," terang Fitra.
Fitra menjelaskan kemacetan parah di Jalan Raya Puncak pada long weekend pekan sebelumnya terjadi karena pengendara sepeda motor tidak tertib. Terlebih jumlah pengendara motor yang juga meningkat 45 persen dibanding hari normal.
"Nah mereka (sepeda motor di kawasan Puncak) melambung, nggak tertib, nggak mau sabar di lajurnya, nah akhirnya bertemulah di tengah-tengah. Akhirnya kesulitan kita sebagai anggota untuk mengurai (kepadatan lalu lintas). Sudah teratur, mereka (pengendara sepeda motor) di titik lain seperti itu lagi (tidak tertib). Ya begitu terus akhirnya menghambat. Pendorong untuk one way itu kan (menjadi) kemakan waktu, nggak tembus," tuturnya.
(eva/eva)