Menko PMK Muhadjir Effendy mengingatkan soal pentingnya menanamkan ideologi Pancasila di dalam keluarga. Muhadjir juga menyinggung soal ideologi sesat dalam keluarga.
Pernyataan Muhadjir itu disampaikan dalam Webinar 'Launching Program Klikkb' yang digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bertepatan dengan HUT RI ke-75. Muhadjir mengatakan bahwa internalisasi nilai Pancasila merupakan tanggung jawab keluarga.
"Kita tahu bahwa ideologi pancasila harus dimulai ditanamkan diinternalisasikan pada anak-anak sejak dini dan itu yang paling bertanggung jawab adalah keluarga. Tidak mungkin orang tua bisa melakukan internalisasi ideologi pancasila kalau orang tuanya tidak memahami ideologi pancasila," kata Muhadjir dalam akun YouTube BKKBN, Senin (17/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, tantangan ke depan bagi keluarga di Indonesia bukan hanya masalah yang kasatmata. "Ke depan kita tak hanya bicara masalah-masalah yang bersifat kasatmata di lingkungan keluarga. Tetapi juga hal-hal yang tidak terlihat, seperti masalah ideologi," imbuhnya.
Selain itu, Muhadjir menyinggung soal neraka dunia dan akhirat bagi keluarga. Dia menjelaskan bahwa sesatnya ideologi keluarga adalah neraka dunia.
"Bahkan dalam ajaran yang saya anut, kita ini diminta menyelamatkan diri sendiri dan keluarga kita dari api neraka. Baik neraka dunia maupun neraka akhirat," ujarnya.
"Yang dimaksud di situ bukan hanya neraka setelah mati, tetapi termasuk neraka sekarang ini. Neraka ini. Apa neraka dunia bagi keluarga? Ya termasuk kemiskinan, berbagai macam penyakit yang bersumber dari keluarga, ketidakharmonisan keluarga kemudian juga sesatnya ideologi keluarga," sambungnya.
Muhadjir lantas mengungkit soal fenomena terorisme dalam keluarga. Dia meminta masyarakat waspada terhadap hal ini.
"Kita tahu mulai ada gejala teroris yang terdiri dari keluarga. Ini harus kita waspadai. Jangan lupa bahwa ideologi keluarga itu juga sangat menjadi sangat penting," tegasnya.