Menko PMK Muhadjir Effendy berbicara tentang berkurangnya peserta aktif keluarga berencana (KB) akibat pandemi Corona. Menurutnya, di masa seperti saat ini perlu ada strategi baru untuk mengembalikan capaian peserta KB.
Arahan Muhadjir Effendy disampaikan dalam Webinar 'Launching Program Klikkb' yang digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bertetapan dengan HUT RI ke-75. Muhadjir menjelaskan soal pandemi Corona yang berdampak pada pelayanan KB.
"Tahun 2020 pandemi corona telah mengubah seluruh tatanan hidup tidak terkecuali dalam hal pelayanan dasar, termasuk layanan keluarga berencana termasuk kesehatan reproduksi," kata Muhadjir dalam akun Youtube BKKBN, Senin (17/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berkurangnya kunjungan masyarakat ke fasilitas kesehatan untuk memperoleh layanan KB karena khawatir pada penyebaran virus Corona, hal ini juga mempengaruhi strategi keberlangsungan peserta KB aktif serta peningkatan peserta KB baru," sambungnya.
Oleh karena itu, Muhadjir selaku menteri yang membawahi mengkoordinir BKKBN, berharap ada strategi baru yang dipakai. Dia meminta agar para petugas KB mendapatkan pengalaman kerja baru di masa pandemi ini.
"Sehingga pelayanan KB tidak dapat lagi dilakukan dengan cara yang lama, karena itu perlu cara-cara yang baru. Dan semua elemen harus mendapatkan pengalaman kerja baru yang selama ini belum pernah dilaksanakan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menjelaskan bahwa kepersertaan KB ini penting. Soalnya, menurut Hasto KB merupakan prinsip hulu yang sangat penting dalam keluarga.
"Keluarga berencana memegang prinsip di hulu, di mana keluarga berencana menjaga jarak kelahiran karena jarak kelahiran sangat erat hubungannya dengan stunting," kata Hasto dalam acara peluncuran program Klikkb tersebut.
"Ada hampir 2 juta orang menikah setiap tahunnya, merekalah sumber-sumber kehamilan di tahun pertama," imbuhnya.
Dia berharap Klikkb ini bisa menjadi strategi baru dalam menyukseskan program-program BKKBN di lapangan.
"Klikkb akan menjadi sesuatu yang besar harapannya untuk menyambung silaturahmi, untuk mengaitkan program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) bersama bidan dan bersama petugas-petugas KB di lapangan. Sehingga harapannya cakupan KB ini bisa kita pertahankan," tuturnya.