Sosok Inspiratif Almarhumah Mahasiswi Cum Laude yang Wisuda Digantikan Ayah

Round-Up

Sosok Inspiratif Almarhumah Mahasiswi Cum Laude yang Wisuda Digantikan Ayah

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 16 Agu 2020 09:31 WIB
Potret A Musdalifa Arif (20), mahasiswi UIN Alauddin Makassar bersama keluarga.
Foto: Potret A Musdalifa Arif (20), mahasiswi UIN Alauddin Makassar yang meninggal dunia sebelum wisuda. (Dok keluarga A Musdalifa Arif)
Makassar -

Almarhumah A Musdalifa Arif (20), mahasiswi UIN Alauddin Makassar yang meninggal dunia sebelum sempat mengikuti proses wisuda di kampusnya menjadi sosok inspiratif bagi keluarga dan orang sekitarnya. Musdalifa dikenang sebagai sosok yang konsisten dan hidup sederhana.

"Kalau di kampus dia sempat jadi ketua tingkat selama 5 semester dan dia tergolong orang yang selalu on time dan konsisten. Setahu saya, beliau juga adalah sosok yang cerdas di kampus, tidak pernah mengeluh dan menuntut untuk hidup mewah mengikuti gaya hidup anak kota pada umumnya. Intinya kalau di mata saya sebagai adiknya adalah sosok inspirasi dan panutan," ujar adik Musdalifa, A Tenri Wuleng saat dihubungi detikcom, Rabu (12/8/2020).

Kepergian Almarhumah Musdalifa dalam kecelakaan tunggal sesaat jelang prosesi wisuda di kampusnya menjadi duka mendalam bagi keluarganya. Bahkan, sang ayah Muh Arif Bochari yang harus menggantikan wisuda anaknya tak henti-henti meneteskan air mata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Tenri, pagi hari sebelum wafat, kakaknya itu sempat bercerita jika ingin fokus membahagiakan orang tua jika sudah lulus dari kampus.

"Dan beliau sempat bercanda kalau dia tidak ingin menikah, beliau ingin fokus membahagiakan orang tua kami," kenangnya.

ADVERTISEMENT

Selain dikenal sebagai sosok yang cerdas dan konsisten, semasa hidup almarhumah dikenal sebagai orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.

"Mudah bergaul dan berinteraksi dengan orang lain. Beliau di mata kami adik-adiknya adalah sosok yang sangat tegas, namun tetap menjadi panutan kami, orangnya juga baik, dan sangat cepat merasa empati, beliau juga adalah sosok yang solehah dan sayang dengan keluarganya," ungkap Tenri.

Tenri mengungkapkan, dia bersama kakaknya lahir keluarga yang sederhana. Ayahnya bekerja sebagai petani jagung dan sayuran membuat Musdalifa harus serius menjalani kuliah. Ia bahkan sempat meraih beasiswa di semester 3 untuk meringankan beban keluarga.

"Orang tua hanya seorang petani jagung dan sayur di kebun sendiri. Iya, pernah (beasiswa) kalau tidak salah pas semester 3, tapi saya lupa beasiswa apa," tuturnya.

Tonton video 'Bikin Mewek! Saat Ortu Gantikan Wisuda Putrinya yang Meninggal Dunia':

[Gambas:Video 20detik]



Potret mengharukan sang ayah saat menggantikan wisuda anaknya ini terjadi dalam acara wisuda UIN Alauddin Makassar beberapa waktu lalu. Arif Bochari yang mewakili wisuda putrinya, tak henti-hentinya meneteskan air mata.

Mendapat piagam dan ijazah dari rektor, tangisnya pecah. Wajahnya basah ketika menuruni panggung wisuda, derai air mata para tamu lainnya mengikuti duka ayahanda Musdalifa.

"Kemarin, sebelum wisudanya, dia rencana ke Kediri dan setelah dari Kediri ambil S2-nya. Oh iya, anak saya pernah bilang kalau diwisuda itu saya harus ditempatkan di tempat VIP," kata Bochari, mengenang putrinya, di kampus UIN Alauddin, Makassar, Selasa (11/8).

Di balik kesedihan Bochari, tersimpan rasa bangga akan prestasi anaknya selama berkuliah. Musdalifa lulus dengan predikat cum laude setelah mendapatkan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,90.

"Bersedih sih dan saya anggap ini terharulah karena nilai anak saya alhamdulillah 3,90. Itu cum laude dia," terangnya.

Halaman 2 dari 2
(nvl/azr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads