Hari bahagia sang anak harus dilalui sang ayah dalam suasana duka. Bagaimana tidak, sang ayah harus menggantikan wisuda anaknya karena mahasiswa cum laude ini tutup usia.
Potret mengharukan ini terjadi di Makassar. A Musdalifa Arif (20), mahasiswi Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Alauddin, Makassar, meninggal dunia sebelum diwisuda. Musdalifa meninggal dalam kecelakaan tunggal setelah menjenguk temannya di Kabupaten Bulukumba pada Mei 2020.
Sang ayah, Muh Arif Bochari (50), yang mewakili wisuda putrinya, tak henti-hentinya meneteskan air mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendapat piagam dan ijazah dari rektor, tangisnya pecah. Wajahnya basah ketika menuruni panggung wisuda, derai air mata para tamu lainnya mengikuti duka ayahanda Musdalifa.
"Kemarin, sebelum wisudanya, dia rencana ke Kediri dan setelah dari Kediri ambil S2-nya. Oh iya, anak saya pernah bilang kalau diwisuda itu saya harus ditempatkan di tempat VIP," kata Bochari, mengenang putrinya, di kampus UIN Alauddin, Makassar, Selasa (11/8/2020).
Di balik kesedihan Bochari, tersimpan rasa bangga akan prestasi anaknya selama berkuliah. Musdalifa lulus dengan predikat cum laude setelah mendapatkan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,90.
"Bersedih sih dan saya anggap ini terharulah karena nilai anak saya alhamdulillah 3,90. Itu cum laude dia," terangnya.
Kesedihan akan cerita Musdalifa tak sampai di sini saja. Musdalifa meninggal 3 hari sebelum ulang tahun (ultah) ke-21. Musdalifa meninggal dalam kecelakaan tunggal pada 24 Mei 2020.
"Beliau meninggal 3 hari sebelum milad 21-nya," kata adik kandung Musdalifa, A Tenri Wuleng (19) saat dihubungi detikcom, Rabu (12/8).
Sosok Musdalifa digambarkan sebagai pribadi yang bisa dijadikan panutan. "Beliau di mata kami adik-adiknya adalah sosok yang sangat tegas kak namun tetap menjadi panutan kami," kata Tenri yang juga mahasiswa UIN Alauddin Makassar jurusan Hubungan Internasional itu.
Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Juhannis memberikan hak istimewa kepada orang tua almarhumah yang meninggal karena kecelakaan tunggal dengan memberikannya langsung ijazah serta menyalami orang tuanya.
"Sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan kepada mahasiswi kami yang meninggal dunia, kami memberikan langsung ijazah kepada orang tuanya," tegasnya.
UIN Alauddin, Makassar, mewisuda 578 mahasiswanya. Jumlah tersebut terdiri atas 124 mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora, 135 mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 188 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, serta 131 mahasiswa pascasarjana. Wisuda dilakukan secara daring dan luring.