Soal Keributan Mumtaz, AirNav: Patuhi Aturan yang 'Ditulis dengan Darah'

Soal Keributan Mumtaz, AirNav: Patuhi Aturan yang 'Ditulis dengan Darah'

Dwi Andayani - detikNews
Minggu, 16 Agu 2020 07:14 WIB
Manager Humas Airnav Indonesia Yohanes Sirait, Kamis (21/6/2018).
Manager Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait (Foto: Robby Bernardi/detikcom)
Jakarta -

Polikus PAN Mumtaz Rais terlibat insiden keributan dengan pimpinan KPK Nawawi Pomolango di dalam pesawat Garuda Indonesia karena telepon. Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (AirNav) Indonesia meminta penumpang mematuhi aturan penerbangan yang 'ditulis dengan darah'.

"Mari kita patuhi keselamatan, aturan-aturan itu dibuat nggak sembarangan. Ada pepatah mengatakan bahwa aturan dunia penerbangan itu ditulis dengan darah," ujar Manager Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait, saat dihubungi, Sabtu (15/8/2020).

Yohanes mengatakan, aturan dibuat berdasarkan pengalaman atau kejadian kecelakaan. Dari kecelakaan tersebut, maka tim investigator mencari tahu penyebab dan memberikan rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai dasar pembuatan aturan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa, karena semua aturan itu berdasarkan ada insiden ada accident, kecelakaan, itu dicari kenapa penyebabnya lalu dibuat jadi aturan. Semua aturan-aturan dunia penerbangan itu 'ditulis dengan darah' istilahnya begitu, karena pasti ada korban di situ," tuturnya.

Dia juga menuturkan penerbangan Indonesia, pernah dianggap tidak aman oleh dunia Internasional hingga terjadi pelarangan penerbangan di beberapa negara. Namun, saat ini penerbangan Indonesia dianggap telah memenuhi standar internasional

ADVERTISEMENT

"Harus dipahami bahwa, dulu penerbangan kita itu dianggap tidak save ya oleh dunia internasional. Kita masuk kategori dua, lalu kemudian di Amerika kita di-banned," kata Yohanes.

Video 'Pengakuan Mumtaz Rais Soal Ribut-ribut dengan Pimpinan KPK di Pesawat':

[Gambas:Video 20detik]



"Penerbangan kita itu akhirnya masuk kategori satu, dianggap save. Kualitas safety Indonesia itu dianggap setara, memenuhi standar keselamatan. Sebelumnya kita dianggap di bawah standar," sambungnya.

Yohanes mengatakan, upaya peningkatan keselamatan tersebut membutuhkan waktu yang lama. Dia menilai peran serta penumpang dalam mematuhi aturan juga diperlukan dalam peningkatan.

"Itu panjang upaya pemerintah, upaya stakeholder penerbangan untuk meningkatkan keselamatan itu luar biasa effort-nya. Termasuk di dalamnya adalah penumpang, penumpang itu berkewajiban untuk mematuhi aturan," tuturnya.

Sehingga, dia meminta penumpang untuk tetap mentaati aturan yang berlaku. Hal ini dinilai juga untuk menjaga tingkat keselamatan penerbangan Indonesia di internasional.

"Kami imbau untuk taati lah, kita ini berjuang jangan sampai nanti penerbangan kita dianggap nggak save lagi oleh masyarakat dunia internasional. Penerbangan itu internasional aturannya, apalagi sekarang penerbangan juga sangat terdampak dengan krisis akibat pandemi ini," katanya.

Sebelumnya diberitakan, terjadi keributan pada penerbangan Gorontalo-Makassar-Jakarta pada Rabu (12/8). Saat itu politikus PAN Mumtaz Rais ditegur oleh pimpinan KPK Nawawi Pomolango karena melakukan panggilan telepon ketika pesawat tengah mengisi bahan bakar.

Nawawi menyatakan ikut menegur Mumtaz karena sebelumnya peringatan yang diberikan awak kabin tak diindahkan. Terkait insiden ini, Mumtaz pun meminta maaf kepada Nawawi dan pihak Garuda Indonesia.

"Atas nama pribadi, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan yang terjadi, menyusul peristiwa di kabin pesawat Garuda rute Gorontalo-Makassar-Jakarta. Saya mengaku khilaf dan telah melakukan tindakan yang tidak sepantasnya. Pada saat itu saya sedang mengalami kelelahan dan terpancing emosi. Namun tetap tindakan itu tidak dapat dibenarkan dan saya meminta maaf sebesar-besarnya," kata Mumtaz kepada wartawan, Sabtu (15/8).

Halaman 2 dari 2
(dwia/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads