Mumtaz Rais Hormati Pimpinan KPK: Pak Nawawi Berhati Besar dan Teduh

Mumtaz Rais Hormati Pimpinan KPK: Pak Nawawi Berhati Besar dan Teduh

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Sabtu, 15 Agu 2020 14:10 WIB
Ahmad Mumtaz Rais, Kamis (2/1/2019)
Mumtaz Rais (Usman Hadi/detikcom)
Jakarta -

Ribut-ribut politikus PAN Ahmad Mumtaz Rais dengan pimpinan KPK Nawawi Pomolango di pesawat Garuda Indonesia berujung permintaan maaf. Mumtaz mengaku menaruh hormat kepada Nawawi sebagai senior.

"Saya meyakini Pak Nawawi orang yang berhati besar, senior yang bisa saya ambil pelajaran dari beliau. Saya sebagai yang muda menghormati beliau," kata Mumtaz kepada wartawan, Sabtu (15/8/2020).

Setelah keributan terjadi, Mumtaz mengatakan langsung menghubungi Nawawi. Dia menyebut Nawawi sebagai sosok yang teduh dan menerima Mumtaz.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesungguhnya banyak yang belum tahu bahwa sudah melakukan komunikasi dengan Pak Nawawi, dan beliau seorang yang sangat teduh, serta welcome. Dan yang muda menyapa beliau duluan," ujar Mumtaz.

Mumtaz mengatakan, saat kejadian, kondisi badannya letih dan terpancing emosi dengan Nawawi. Sebab ia baru saja melakukan perjalanan pekerjaan. Namun, akhir dari keributan tersebut, Mumtaz mengaku menjadi lebih kenal dengan Nawawi.

ADVERTISEMENT

"Ketika itu mungkin belum saling mengenal. Jadi kan mungkin ada perasaan letih dari beliau dan juga saya perasaan lelah, sama-sama habis perjalanan dinas, jadi mungkin ada saling serang kalimat," ucap Mumtaz.

"Yang mana sebenarnya kalau sudah saling kenal timbullah rasa sayang, mengambil pepatah lama, kalau tak kenal maka tak sayang. Sebenarnya persoalannya itu saja. Persoalannya saling tidak mengenal satu sama lain karena social distancing dan mengenakan masker," imbuhnya.

Diketahui, Mumtaz Rais telah meminta maaf kepada Nawawi Pomolango dan Garuda Indonesia. Mumtaz mengakui perbuatannya tak pantas dan mengaku khilaf.

Sebelumnya, pimpinan KPK Nawawi Pomolango mengklarifikasi anggapan urusannya dengan Mumtaz Rais telah selesai di pesawat terkait ribut-ribut karena persoalan menelepon. Nawawi mengatakan tidak ada acara 'maaf-memaafkan' dengan Mumtaz Rais di pesawat.

"Kalau ada yang saya merasa perlu sampaikan, mungkin lebih tertuju pada pernyataan 'beberapa pihak' bahwa seakan urusan 'telah selesai di atas pesawat' tapi saya kemudian meneruskan laporan ke pihak kepolisian Bandara Soetta. Karenanya, saya ingin mengklarifikasi pernyataan tersebut," kata Nawawi kepada wartawan, Sabtu (15/8).

Keributan ini terjadi pada penerbangan Gorontalo-Makassar-Jakarta pada Rabu (12/8). Saat itu Mumtaz ditegur oleh Nawawi karena melakukan panggilan telepon ketika pesawat tengah mengisi bahan bakar.

Persoalan berbuntut panjang lantaran Mumtaz tidak mengindahkan teguran Nawawi dan justru menanyakan identitas Nawawi. Saat itu juga, Mumtaz menyebut dirinya tengah bersama pimpinan Komisi III DPR RI.

Seketika pimpinan Komisi III DPR RI lantas menenangkan keduanya. Lalu diketahuilah Nawawi merupakan pimpinan KPK.

Halaman 2 dari 2
(rfs/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads