Mumtaz Rais Terpancing Emosi dengan Pimpinan KPK, Sadari Tindakan Tak Pantas

Mumtaz Rais Terpancing Emosi dengan Pimpinan KPK, Sadari Tindakan Tak Pantas

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Sabtu, 15 Agu 2020 13:43 WIB
Mumtaz Rais
Mumtaz Rais (Usman/detikcom)
Jakarta -

Politikus PAN Ahmad Mumtaz Rais telah meminta maaf kepada pimpinan KPK Nawawi Pomolango terkait ribut-ribut di pesawat. Mumtaz mengaku terpancing emosi saat keributan itu terjadi.

"Pada saat itu saya sedang mengalami kelelahan dan terpancing emosi. Namun tetap tindakan itu tidak dapat dibenarkan dan saya meminta maaf sebesar-besarnya," kata Mumtaz kepada wartawan, Sabtu (15/8/2020).

Mumtaz pun menyadari tindakannya tak pantas terkait dengan keributan yang terjadi pesawat. Mumtaz juga meminta maaf kepada Garuda Indonesia dan awak kabin pesawat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya memohon maaf kepada Pak Nawawi Pomolango, Wakil Ketua KPK, karena tindakan saya yang tidak pantas. Kepada para awak kabin Garuda Indonesia serta pihak Garuda Indonesia," ucap Mumtaz.

"Kepada pihak-pihak yang dirugikan dan terganggu karena pemberitaan ini. Juga kepada seluruh masyarakat. Saya menyadari tindakan saya telah menjadi contoh yang tidak baik," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, pimpinan KPK Nawawi Pomolango mengklarifikasi anggapan urusannya dengan Mumtaz Rais telah selesai di pesawat terkait ribut-ribut karena persoalan menelepon. Nawawi mengatakan tidak ada acara 'maaf-memaafkan' dengan Mumtaz Rais di pesawat.

Tonton juga 'Pengakuan Mumtaz Rais Soal Ribut-ribut dengan Pimpinan KPK di Pesawat':

[Gambas:Video 20detik]

"Kalau ada yang saya merasa perlu sampaikan, mungkin lebih tertuju pada pernyataan 'beberapa pihak' bahwa seakan urusan 'telah selesai di atas pesawat' tapi saya kemudian meneruskan laporan ke pihak kepolisian Bandara Soetta. Karenanya, saya ingin mengklarifikasi pernyataan tersebut," kata Nawawi kepada wartawan, Sabtu (15/8).

Keributan ini terjadi pada penerbangan Gorontalo-Makassar-Jakarta pada Rabu (12/8). Saat itu Mumtaz ditegur oleh Nawawi karena melakukan panggilan telepon ketika pesawat tengah mengisi bahan bakar.

Persoalan berbuntut panjang lantaran Mumtaz tidak mengindahkan teguran Nawawi dan justru menanyakan identitas Nawawi. Saat itu juga, Mumtaz menyebut dirinya tengah bersama pimpinan Komisi III DPR RI.

Seketika pimpinan Komisi III DPR RI lantas menenangkan keduanya. Lalu diketahuilah Nawawi merupakan pimpinan KPK.

Halaman 2 dari 2
(rfs/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads