Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan sambutannya dalam Sidang Tahunan MPR 2020. Jokowi berbicara soal sidang tahunan yang berubah total tahun ini.
Sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD dalam rangka Peringatan HUT ke-75 RI digelar di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Jokowi memberi pidato seusai sambutan Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Jokowi menyoroti kursi-kursi di ruangan sidang tahunan yang sengaja dikosongkan karena COVID-19. Jokowi menyebut peringatan HUT ke-75 RI berubah total.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semestinya, seluruh kursi di ruang sidang ini terisi penuh, tanpa ada satu kursi pun yang kosong. Semestinya, sejak 2 minggu yang lalu, berbagai lomba dan kerumunan penuh kegembiraan, karnaval-karnaval perayaan peringatan hari kemerdekaan diadakan, menyelimuti suasana bulan kemerdekaan ke-75 tahun Indonesia merdeka," kata Jokowi.
"Namun, semua yang sudah kita rencanakan tersebut harus berubah total," imbuh Jokowi.
Jokowi meminta masyarakat tetap bersyukur di peringatan HUT ke-75 RI meski semuanya berubah. Kata Jokowi, ratusan negara juga menghadapi masa sulit.
"Dalam catatan WHO, sampai dengan tanggal 13 Agustus kemarin, terdapat lebih dari 20,4 juta kasus di seluruh dunia, dengan jumlah kematian di dunia sebanyak 744 ribu jiwa," kata Jokowi.
"Semua negara, negara miskin, negara berkembang, termasuk negara-negara maju, semuanya sedang mengalami kemunduran karena terpapar COVID-19," imbuh Jokowi.
Jokowi dijadwalkan menyampaikan pidato kenegaraan sebanyak 3 kali. Pidato pertama, Jokowi akan menyampaikan Laporan Kinerja Lembaga-lembaga Negara dalam sidang tahunan MPR.
Pidato kedua dilakukan Jokowi saat Sidang Bersama DPR dan DPD RI. Dalam Sidang Bersama ini, Jokowi akan berpidato dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI.
Pidato terakhir, Jokowi akan menyampaikan pidato dalam rangka Penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2021 dan Nota Keuangan beserta Dokumen Pendukungnya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR-RI Tahun Sidang 2020-2021.
Tonton video 'Ibarat Komputer, Perekonomian Semua Negara Sedang 'Hang':