.webp)
Politikus Fahri Hamzah dan Fadli Zon menerima penghargaan Bintang Mahaputera Nararya hari ini di Istana Merdeka. Menanggapi hal itu, Persaudaraan Alumni (PA) 212 menyinggung sikap idealis dan kritis kepada pemerintah.
"Kita bisa sama-sama melihat mana yang tetap istikamah, mana yang tetap idealis, dan mana yang tetap kritis," kata Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif kepada wartawan, Kamis (13/8/2020).
Diketahui, PA 212 dan Fahri-Fadli pernah sama-sama berjuang pada Pilpres 2019 untuk memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Slamet berharap bintang tanda jasa itu tidak melunturkan sikap kritis kedua politikus itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Doakan mereka masih idealis dan kritis terhadap penguasa. Agar tidak muncul kediktatoran, maka penguasa harus dikritisi," katanya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan tanda kehormatan Republik Indonesia kepada 55 tokoh yang dianggap layak. Dua di antaranya Fahri Hamzah dan Fadli Zon.
Acara penganugerahan itu dilakukan di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, pagi ini. Wakil Presiden Ma'ruf Amin serta Fahri dan Fadli juga hadir dalam prosesi ini.
Selain Fahri dan Fadli, mantan Wakil Ketua MPR Agus Hermanto dan mantan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO) serta 22 tenaga medis yang gugur saat menangani virus Corona (COVID-19) diberi bintang jasa.
Fadli dan Fadli sebelumnya juga menanggapi permintaan untuk menolak bintang tanda jasa itu. Fadli mengisyaratkan tidak akan menolak Bintang Mahaputera Nararya pemberian Jokowi. Sambil bercanda, dia akan memajang bintang itu di perpustakaan pribadinya.
"Ya, bisa jadi (dipajang di ruang tamu). Saya taruh di perpustakaan saya nanti," ujar Fadli dalam perbincangan d'Rooftalk detikcom, Rabu (12/8).
Di acara yang sama, Fahri pun mengisyaratkan tak akan menolak bintang tersebut. Eks Wakil Ketua DPR itu menyebut akan memberikan pernyataan khusus setelah resmi mendapatkan Bintang Mahaputera Nararya.
"Kita lihat saja besok (Rabu), setelah semuanya clear, kita ada pernyataan," sebut Fahri.
