Tiga tersangka kasus penembakan di Tangerang mengaku menyesal atas perbuatannya. Mereka berdalih melakukan penembakan untuk membubarkan aksi balapan liar hingga pengendara arogan.
"(Tak suka balapan liar) karena meresahkan juga," kata salah satu tersangka kepada wartawan di Polres Tangsel, Selasa (11/8/2020).
Selain balapan liar, ketiga tersangka juga berdalih melakukan penembakan dengan sasaran para pengendara yang melanggar lalu lintas. Salah satunya adalah pengemudi motor yang tidak memakai helm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang tidak pake helm dan lain-lain," ucapnya lagi.
Akan tetapi, para tersangka sendiri mengaku tidak tahu bahwa korban yang ditembaki itu melakukan balap liar atau tidak.
"Tidak tahu," ucapnya.
Namun kemudian, para tersangka mengaku mencari sasaran secara acak. Menurutnya, korban yang ditembaki adalah pengemudi arogan.
"Yang kelihatannya tidak baik kayak arogan gitu, arogan berkendara," ujarnya.
Tiga tersangka itu adalah CHA (19), CLA (19) dan EV (27). CHA dan CLA adalah saudara kembar, sedangkan EV adalah sepupu dari keduanya.
EV merupakan pemilik airsoft gun sekaligus eksekutor. Sedangkan CLA dan CHA sebagai pengemudi mobil dan penunjuk target.
Saat ini ketiganya ditahan di Polres Tangsel. Ketiga tersangka dijerat Pasal 170 KUHP dan atau Undang-Undang Darurat No 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan airsoft gun.
Tonton video 'Pengakuan Aneh Pelaku Penembakan Misterius di Tangsel':