Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menulis 2 buah buku monograf. SBY mengatakan buku soal pandemi Corona dan kedamaian dunia yang di-launching hari ini bukan bermaksud untuk menggurui.
"Saya menulis buku ini dengan niat yang baik. Buku ini potret apa yang terjadi di dunia, termasuk negara kita. Saya tidak menggurui, tidak menguliahi dan tidak menyalahkan siapa-siapa," kata SBY acara Peringatan HUT ke-3 The Yudhoyono Institute (TYI), di Puri Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Senin (10/8/2020).
Dua buku yang ditulis SBY itu berjudul 'Dunia Damai Jika Keadilan Tegak No Justice, No Peace' dan 'Pandemi COVID-19 Jangan Ada yang Dikorbankan Manusia & Ekonomi Keduanya Dapat Diselamatkan'. Buku pertama berjumlah 87 halaman dan buku kedua ada 108 halaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
SBY mengatakan dia memiliki niat baik ketika menulis 2 buku ini. Dia pun menerangkan menulis buku ini berdasarkan pengalamannya menghadapi krisis serta pengetahuan.
"Tapi dari potret saya, pengalaman saya dalam menangani krisis, pengetahuan saya, saya tulislah buku ini," tutur SBY.
Presiden ke-6 RI ini pun berharap agar bukunya bermanfaat bagi warga Indonesia.
"Dengan demikian bagi saudara-saudara kami, rakyat Indonesia, setelah membaca dua buku ini, begini saja, kalau cocok diambil, kalau tidak cocok lupakan saja, kira-kira seperti itu. Mudah-mudahan ada gunanya untuk rakyat kita," tandas SBY.
Baca juga: Pujian Luhut di Antara Ibas dan AHY |