Prabowo Tepis Anggapan SBY dan Jokowi Cawe-cawe: Saya Minta Dicawe-cawe

Prabowo Tepis Anggapan SBY dan Jokowi Cawe-cawe: Saya Minta Dicawe-cawe

Eva Safitri - detikNews
Selasa, 25 Feb 2025 21:09 WIB
Presiden Prabowo Subianto. (YouTube Partai Demokrat)
Presiden Prabowo Subianto. (YouTube Partai Demokrat)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto memuji kiprah presiden terdahulu, termasuk Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang mampu menghadapi krisis selama memimpin RI. Dia pun mengaku masih melibatkan tim SBY dalam pemerintahannya.

"Pak SBY menghadapi krisis demi krisis, krisis keuangan dunia 2008 yang disebut Black, Black Monday kalau tidak salah, crash, negara-negara kapitalis crash, Wall Street crash, perusahaan-perusahaan terbesar gulung tikar. Indonesia aman. Makanya banyak atau beberapa tim Pak SBY masih saya pakai," kata Prabowo saat memberikan sambutan di penutupan Kongres IV Demokrat di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (25/2/2025).

Prabowo pun menepis adanya pandangan bahwa presiden terdahulu melakukan cawe-cawe politik terhadap pemerintahannya. Prabowo menegaskan dirinya yang justru meminta masukkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini jangan ada pikiran ini cawe-cawe lah, apa, nggak ada. Saya minta dicawe-cawe," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan SBY tidak pernah menitipkan kepentingan politik di pemerintahannya. Begitu pula, sambung Prabowo, dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

ADVERTISEMENT

"Saya datang ke Pak SBY minta masukkan. Bener, Pak SBY? Bapak ndak pernah titip apa-apa ke saya, ndak pernah. Saya dateng. Ada yang mengatakan Pak Jokowi, nggak ada, saya yang datang ke Pak Jokowi," ujar Prabowo.

"Pak SBY mimpin 10 tahun, Pak Jokowi mimpin 10 tahun, 20 tahun pengalaman. Hanya orang bodoh yang tidak mau belajar dari 20 tahun pengalaman," pungkasnya.

Simak Video: SBY Bicara soal Pilpres 2014: Saya Netral, Tak Cawe-cawe

(fca/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads