Bos PS Store, Putra Siregar, bicara kerugian yang dialaminya sejak terseret kasus impor handphone (HP) ilegal. Putra menyebut kasus ini terasa seperti pembunuhan karakter.
"Kerugian ya, kalau kerugian itu kita aku sih paling rugi apabila ini seperti pembunuhan karakter, karena seolah-olah baru ditangkap kan, padahal ini kejadian 2017 yang di-up 2020. Jadi itu agak ganggu psikologi saya, karena saya kan punya anak kecil 2, masih baby, jadi sangat mengganggu psikologi saya sih, mental saya terganggu karena ini seperti pembunuhan karakter," ujar Putra usai sidang di PN Jaktim, Jalan Dr Sumarno, Penggilingan, Jaktim, Senin (10/8/2020).
"Karena sampai tukang bakso sendiri tahu, lagi mau gimana pun makhluk yang tetap kuasa Allah yang membolak-balikkan hati. Jadi aku tetap ini menjadi pembelajaran buat aku," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mengatakan omzet PS Store juga seperti biasa, mengalami sedikit penurunan karena pandemi Corona. Dia juga mengatakan kasus ini akan menjadi pembelajaran buat dia.
"Dan saya kooperatif kalau memang itu belum selesai kapabeanannya, saya mau menyelesaikannya bahkan saya menyelipkan uang di 2018 saya kumpulkan uang untuk itu," katanya.
Sementara itu, pengacara Putra, Lukman Firmansyah mengatakan kliennya akan bertanggung jawab. Bahkan, kata dia, kliennya sudah pernah menitipkan uang sebesar Rp 500 juta ke penyidik pajak di tahun 2018.
Tonton video 'Didakwa Timbun-Jual Barang Impor Ilegal, Bos PS Store Tak Ajukan Eksepsi':