Polisi masih menyelidiki kasus dugaan pemerkosaan terhadap seorang perempuan berinisial AF di Bintaro, Tangerang Selatan (Tangsel). Polisi mengungkap kondisi saat kejadian tersebut sedang sepi.
"Iya, kalau nggak salah kejadian seperti itu. Jadi ketika (kejadian) masih sepi, tetangga (korban) tidak ada yang melihat (pelaku)," kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Muharam Wibisono saat dihubungi, Minggu (9/8/2020).
Muharam menjelaskan kasus pemerkosaan ini terjadi pada Agustus 2019 lalu. Dia mengatakan korban tidak mengenal pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena tidak mengenal pelaku, lanjutnya, polisi mengalami kendala untuk mengidentifikasi pelaku. CCTV yang ada pun, sambungnya, tak banyak membantu.
"Makanya kita benar-benar mencari karena kan pembuktian itu harus kuat. Jangan nanti asal nangkap orang, dia, mungkin dia pelaku tapi pembuktian kita tidak lengkap, dia bisa beralibi kan," ujarnya.
Namun, Muharam mengatakan polisi telah mengantongi identitas pelaku. Polisi saat ini sedang turun ke lapangan untuk menangkap pelaku.
"Dan alhamdulillah beberapa waktu lalu belakangan ini, kita sudah menemukan identitasnya (pelaku yang diduga memerkosa AF). Dan sekarang ini sedang proses pencarian di lapangan ini, mudah-mudahan bisa segera tertangkap, mohon doanya aja," ucap dia.
Tonton video 'Biadab! Wanita di Sulsel Diperkosa Bergilir 4 Pria':
Untuk diketahui, curhat korban pemerkosaan ini viral di media sosial. Dari akun media sosial miliknya, AF menceritakan kronologi kejadian tersebut.
Kejadian itu bermula saat dia sedang tidur pada pagi hari, tiba-tiba terbangun. Dalam kondisi belum sadar sepenuhnya tersebut, korban melihat ada seorang pria di dalam rumahnya.
Korban yang mencoba mengikuti pria tersebut. Namun, pelaku yang bersembunyi di pojok ruangan sisi rumah korban lantas memukul korban dengan sepotong besi hingga kepala korban berdarah dan hampir pingsan.
Pelaku yang juga memegang sebuah pisau kemudian mengancam dan memperkosa korban tersebut. Usai melakukan tindakan cabulnya tersebut, pelaku kemudian pergi dan masih sempat mengancam korban lewat media sosial beberapa hari berikutnya.