Pemprov DKI Jakarta menggandeng sejumlah komunitas pesepeda di Ibu Kota menerbitkan buku panduan bersepeda. Panduan ini diharapkan membuat pesepeda nyaman dan aman saat bersepeda di jalanan Ibu Kota.
"Jadi buku panduan ini prakarsa dari komunitas. Kami berharap buku panduan bersepeda ini bisa menjadikan satu pegangan bagi para pesepeda seperti bagaimana dalam melaksanakan bersepeda dengan aman, selamat, dan tidak mengganggu pengguna jalan lain," ujar Ketua Dewan Transportasi Jakarta (DTKJ) Haris Muhammadun dalam acara peluncuran buku itu di depan fX Sudirman, Jakarta, Jumat (7/8/2020).
Buku panduan itu berisi seputar kiat bersepeda secara aman, nyaman, dan tertib. Buku tersebut dapat menjadi sarana edukasi bersepeda yang baik, sehingga para pesepeda juga diharapkan tidak mengganggu pengguna jalan lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam buku panduan itu, pembaca akan disuguhi terlebih dahulu cara mengenali sepeda. Mulai rem, spakbor, ban, lampu depan, lampu belakang, hingga ban.
Setelah itu, dijelaskan juga kiat pengguna sebelum mulai bersepeda. Ada empat daftar yang harus diperiksa. Pertama, pastikan sepeda siap, yakni dengan cara mengecek rem, bel yang berfungsi, lampu depan dan belakang, reflektor, hingga tekanan angin ban yang cukup.
Kedua, memastikan keselamatan. Di sini, disarankan untuk menggunakan pakaian yang cerah, alas kaki yang nyaman, rompi pemantul cahaya bila bersepeda di malam hari, dan yang terpenting menggunakan helm.
Ketiga, memilih waktu dan pelajari rute bersepeda. Kemudian yang keempat membawa sejumlah alat perlengkapan, seperti kunci sepeda, pompa kecil, ban dalam cadangan, alat P3K, dan air mineral.
Panduan selanjutnya adalah saat bersepeda di jalan. Pesepeda wajib menggunakan jalur sepeda yang tersedia, usahakan selalu menggunakan jalur sepeda di ruas jalan yang tersedia, jaga jarak 1,5 meter dengan kendaraan lain.
Apabila di jalan tersebut tidak tersedia jalur sepeda, pesepada harus selalu berada di tepi jalan. Apabila bersepeda bersama-sama, posisinya sejajar dan tidak boleh lebih dari dua sepeda.
Dalam panduan itu juga diterangkan, apabila ada trotoar dengan lebar 2,2 meter dan dimungkinkan untuk dilewati pesepeda, maka harus memberikan prioritas terhadap pejalan kaki, khususnya para penyandang disabilitas.
Para pengguna sepeda juga diminta berhenti saat traffic light berwarna merah. Selalu ikuti isyarat lampu lalu lintas yang ada.
Ada juga kiat bersepeda di persimpangan. Apabila hendak berbelok ke kiri, memberikan isyarat dengan rentangkan tangan kiri, belok ke kanan merentangkan tangan ke kanan. Apabila ingin berhenti, memberikan isyarat dengan mengangkat tangan kiri serta setengah rentang kiri sebagai tanda mengizinkan kendaraan lain untuk mendahului.
Kemudian, di dalam buku panduan ini juga disampaikan mengenai tips memarkir sepeda. Pertama, ketahui lokasi parkir sepeda di tempat tujuan, seperti gedung, pusat perbelanjaan, atau pemberhentian transportasi umum apakah memiliki tempat parkir sepeda atau tidak.
Tips kedua adalah selalu membawa kunci gembok dan alat kunci sepeda. Hal itu dilakukan untuk mengikat bodi sepeda ke tiang jika ada parkir khusus.
Apabila harus parkir di tempat umum, cari lokasi yang aman. Artinya, ada petugas yang menjaga sehingga sepeda tetap aman dan terjaga.
Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan sepeda kini masuk program prioritas rencana pembangunan jangka menengah Jakarta. Oleh karena itu, Pemprov DKI kini fokus menyiapkan peningkatan penyediaan sarana dan prasarananya bagi pengguna sepeda.
"Jadi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta fokus pada peningkatan penyiapan dan penyediaan sarana-prasarana bagi para pesepeda, karena sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah Jakarta bahwa untuk pesepeda untuk menjadi prioritas sejalan dengan adanya perubahan paradigma penanganan dari car development oriented development kepada transit oriented development," kata Syafrin.
"Maka oleh sebab itu, sepeda fungsinya akan ada dua, pertama sepeda sebagai alat transportasi saat warga akan mulai perjalanannya dari rumah tentu dengan jarak yang bisa diukur, yang kedua sepeda akan menjadi alat transportasi pada pergerakan first and last mile-nya sistem angkutan umum massal," imbuhnya.