Buka-bukaan Jerinx soal Postingan 'IDI Kacung WHO'

Round-Up

Buka-bukaan Jerinx soal Postingan 'IDI Kacung WHO'

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Jumat, 07 Agu 2020 07:54 WIB
Jerinx SID memenuhi panggilan polisi soal laporan IDI.
Jerinx 'SID' memenuhi panggilan polisi soal laporan IDI. (Angga Riza/detikcom)
Jakarta -

Setelah sempat mangkir, musisi Jerinx 'SID' akhirnya memenuhi panggilan polisi terkait dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Jerinx menjelaskan duduk masalahnya.

Pantauan detikcom, Jerinx tiba di Polda Bali pukul 10.45 Wita, Kamis (6/8/2020). Dia didampingi pengacaranya, I Wayan Gendo Suardana.

Jerinx, yang mengenakan celana hitam dan kaus hitam bertulisan 'Indonesia Tolak Rapid', tersenyum dan tidak memakai masker.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Jerinx, dirinya sangat siap menjalani pemeriksaan polisi. "Sangat siap, semua data dan informasi yang diperlukan tentunya data fakta yang mendukung intinya semua akan baik-baik saja," kata Jerinx.

Soal persiapan khusus, Jerinx mengaku hanya berkoordinasi dengan tim kuasa hukum. Jerinx mengatakan siap menjelaskan tuduhan yang dilaporkan.

ADVERTISEMENT

"Jika itu memang bisa dibuktikan silakan," ujar Jerinx lalu masuk ke gedung Mapolda Bali.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Bali Kombes Yuliar Kus Nugroho menuturkan Jerinx dipanggil untuk dimintai klarifikasi.

Jerinx tidak menghadiri panggilan pertama karena alasan ada agenda yang tidak bisa ditinggalkan. Yuliar membeberkan kuasa hukum Jerinx 'SID' juga sudah mengirimkan surat untuk tidak menghadiri pemanggilan yang pertama.

Jerinx dilaporkan IDI Bali karena materi posting-an IG-nya pada 13 Juni. Posting-an IG akun @jrxsid itu bisa dilihat di bawah ini:

Jerinx Dipolisikan IDI karena 'Kacung WHO', Pengacara: Pahami Secara UtuhAngga RizaDenpasar - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali melaporkan Jerinx SID dengan tuduhan ujaran kebencian dan pencemaran nama baik terkait postingan 'IDI kacung WHO'. Kuasa hukum Jerinx meminta postingan itu dipahami secara utuh.Foto: Screenshot IG @jrxsid

Posting-an itu dilengkapi caption:

BUBARKAN IDI! Saya gak akan berhenti menyerang kalian @ikatandokterindonesia sampai ada penjelasan perihal ini! πŸ–

Rakyat sedang diadu domba dengan IDI/RS? TIDAK. IDI & RS yg mengadu diri mereka sendiri dgn hak-hak rakyat.

Berikut ini buka-bukaan Jerinx soal posting-an 'IDI Kacung WHO':

Yakin 100 Persen Benar

Jerinx yakin dirinya tidak salah terkait laporan IDI soal dugaan pencemaran nama baik.

"Yakin 100 persen saya merasa yang saya lakukan itu benar, tidak bermaksud negatif atau buruk yang saya lakukan murni sebatas kritik, kritikan sebagai warga negara Indonesia," kata Jerinx kepada wartawan, Kamis (6/8/2020).

Jerinx diperiksa di ruang Ditreskrimsus Polda Bali. Jerinx menyiapkan sejumlah data dan informasi untuk ditunjukkan kepada penyidik.

"Semua data dan informasi yang diperlukan tentunya data fakta yang mendukung intinya semua akan baik-baik saja," tambah Jerinx.

Minta Maaf ke IDI

Jerinx lalu menjelaskan soal disebut minta maaf ke IDI atas posting-annya 'IDI Kacung WHO'. Jerinx mengatakan posting-annya merupakan kritik.

"Dan saya ingin di kesempatan ini saya ingin mengklarifikasi kemarin ada berita saya sudah minta maaf terhadap IDI segala macam, itu saya klarifikasi sekarang, jadi kemarin percakapan saya dengan salah satu media saya pikir itu off the record, saya pikir akan disampaikan personal kepada IDI-nya saya tidak tahu kalau itu akan dicetak," ungkap Jerinx.

Menurut Jerinx, dia meminta maaf kepada IDI sebagai empati. Dia mengaku tidak ada maksud menyakiti IDI.

"Tapi saya benar minta maaf sebagai bentuk empati saya kepada kawan-kawan IDI karena saya ingin menegaskan saya sekali lagi saya tidak punya kebencian saya tidak punya menghancurkan atau menyakiti perasaan kawan-kawan di IDI," ujarnya.

Jerinx berpendapat yang disampaikannya merupakan kritik. Menurutnya, tidak ada muatan personal.

"Jadi ini 100 persen sebuah kritikan jadi sekali lagi saya klarifikasi permintaan maaf saya sebagai bentuk empati jadi untuk menegaskan kepada kawan-kawan IDI jika tidak ada tujuan kayak personal saya tidak punya kebencian personal terhadap IDI ini 100 persen kritikan tolong jangan tanggapi dengan perasaan," ucapnya.

Tonton video 'Jerinx Diperiksa Polda Bali, Nora Alexandra Gaungkan #savejrxsid':

[Gambas:Video 20detik]



Dicecar 13 Pertanyaan

Jerinx dicecar 13 pertanyaan terkait laporan IDI soal dugaan pencemaran nama baik.

"Tadi klien kami Jerinx diperiksa ada sebanyak kurang-lebih 13 pertanyaan terkait dengan posting-an di akun Instagram dengan @jrxsid tertanggal 13 juni 2020 dan posting-an tertanggal 15 Juni 2020," kata pengacara Jerinx, I Wayan Gendo Suardana kepada wartawan, Kamis (6/8/2020).

Gendo mengklarifikasi tidak ada maksud dari Jerinx untuk menyebarkan kebencian terhadap dokter dan tenaga medis. Gendo mengungkap unggahan Jerinx tersebut merupakan sebuah kritik.

"Terhadap itu tadi sudah dijelaskan bahwa pertama tidak ada kebencian terhadap dokter secara pribadi terhadap tenaga kesehatan maupun kebencian terhadap IDI," imbuh Gendo.

"Bahwa apa yang dilakukan yang dijelaskan tadi yang dilakukan itu adalah dalam rangka kritik berharap besar justru berharap besar agar karena IDI satu satunya yang dijawab tadi ya IDI adalah organisasi profesi kedokteran di Indonesia yang diakui oleh undang-undang," jelas Gendo.

Gendo menjelaskan Jerinx mengkritik sejumlah kebijakan yang dinilai terlalu menyusahkan masyarakat. Apalagi sampai menimbulkan korban jiwa karena rumitnya kebijakan protokol kesehatan itu.

"Sehingga pada saat mem-posting tentang IDI itu adalah situasinya ada ibu hamil yang kemudian diwajibkan rapid test sebagai syarat pelayanan oleh karena itu kemudian kerugian-kerugian termasuk ada yang meninggal sehingga itu tadi yang dijelaskan membuat kerugian dan akhirnya pertanyaannya ke para IDI karena itu bagian dari IDI. IDI adalah punya kekuatan penuh untuk mengubah kebijakan lebih baik gitu itu aja sih," lanjut Gendo.

Sementara itu, Gendo menegaskan kata 'kacung' yang dipermasalahkan di posting-an Jerinx hanya sebuah tafsir. Menurutnya, arti kata 'kacung' yang dimaksud adalah pelayan.

"Kata 'kacung' itu soal tafsir saja bukan apa namanya karena kacung itu kan istilahnya bukan budak belian gitu ya, kacung itu ya pelayan dalam 'KBBI' jadi sebetulnya tafsirnya itu bukan sebagai budak belian, IDI itu ya diharapkan adalah memang tidak hanya ikut agenda agenda WHO gitu, itu sih prinsipnya yang tadi ya," tegas Gendo.

Utamakan Mediasi

Pengacara Jerinx, I Wayan Gendo Suardana, mengatakan posting-an Jerinx merupakan masalah persepsi yang bisa didiskusikan.

"Ya tadi juga apa namanya kita jelaskan di keterangan tambahan apa bahwa di depan penyidik bahwa pada prinsipnya kami dan klien kami itu memang mengutamakan mediasi karena ini masalah persepsi Jerinx adalah persepsi mengkritik mungkin persepsi IDI merasa dihina sehingga seharusnya persepsi ini ditemukan seharusnya ditemukan di diskusi begitu aja," kata Gendo.

Karena itu, pihaknya lebih mengutamakan mediasi. Dia kembali menegaskan posting-an Jerinx merupakan bagian dari harapan.

"Sehingga alatnya adalah mediasi dan rekonstruksi tergantung nanti pihak IDI juga seperti apa karena sekali lagi yang disampaikan Jerinx adalah bagian harapan dari IDI karena IDI punya power yang penuh sebagai satu-satunya organisasi sebagai agent of change dan juga di dalam KDRT-nya," tambah Gendo.

Gendo lalu memaparkan isi posting-an Jerinx meminta penjelasan kepada IDI. Penjelasan terkait rapid test yang digunakan sebagai syarat layanan rumah sakit.

"Dan harapannya itu makanya di posting-annya minta penjelasan, Jerinx minta penjelasan terhadap masalah penggunaan rapid test dalam layanan rumah sakit sebagai syarat layanan rumah sakit yang nyata-nyata itu juga dilarang oleh perhimpunan rumah sakit seluruh Indonesia poinnya masih sama seperti yang di awal," jelas Gendo.

Halaman 3 dari 2
(aan/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads