Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bakal mengucurkan miliaran rupiah untuk ormas-ormas yang lolos Program Organisasi Penggerak (POP), program yang menuai kontroversi. Ada salah satu tempat kursus yang lolos POP dengan mengajukan proposal metode belajar bahasa Inggris ala bayi. Kursusan itu bakal mendapat miliaran rupiah.
Tertera di Surat Pemberitahuan Hasil Evaluasi Proposal POP Kemendikbud, di urutan nomor satu, ada nama Yayasan Nurhidayah sebagai salah satu ormas yang lolos evaluasi. Yayasan Nurhidayah berdomisili di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur.
'Baby Method English' demikian judul proposal Yayasan Nurhidayah sebagaimana tertera dalam surat Kemdikbud ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yayasan Nurhidayah digolongkan Kemendikbud sebagai ormas kategori gajah. Total ada 156 ormas yang lolos seleksi POP Kemendikbud.
POP Kemendikbud menganggarkan Rp 595 miliar dari APBN, sebagian uang itu akan mendanai berbagai kategori organisasi penggerak. Ormas kategori gajah akan mendapat Rp 20 miliar, kategori macan akan mendapat Rp 5 miliar, dan kategori kijang akan mendapat Rp 1 miliar.
Yayasan Nurhidayah didirikan pada 2015. Yayasan ini punya lembaga kursus American English Course (AEC), beralamat di Jl KH Hasyim Asyari, Dusun Krajan, Genteng, Kabupaten Banyuwangi. Yayasan ini mengaku telah mengantongi akreditasi BAN PAUD PNF dan akreditasi LA-LPK.
Kembali ke metode unik belajar bahasa Inggris yang ditawarkan oleh Yayasan Nurhidayah, yakni Baby Method English. Metode apa itu?
"Baby Method English itu adalah peserta hanya melihat, mendengar, dan menirukan," kata Pembina Yayasan Nurhidayah Karangsari, Irawan, kepada detikcom, Senin (3/8/2020).
![]() |
Tonton video 'Minggu Ini Sekolah di Jabar Dibuka, Syarat Ini harus Dipenuhi':