Lolos POP Kemendikbud, Kursusan 'Belajar ala Bayi' Bakal Dapat Miliaran

Lolos POP Kemendikbud, Kursusan 'Belajar ala Bayi' Bakal Dapat Miliaran

Danu Damarjati - detikNews
Senin, 03 Agu 2020 16:25 WIB
Lokasi kursus AEC Yayasan Nurhidayah yang mengusung Baby Method English, lolos POP Kemdikbud. (Dok Yayasan Nurhidayah)
Lokasi kursus AEC Yayasan Nurhidayah yang mengusung Baby Method English, lolos POP Kemdikbud. (Dok. Yayasan Nurhidayah)
Jakarta -

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bakal mengucurkan miliaran rupiah untuk ormas-ormas yang lolos Program Organisasi Penggerak (POP), program yang menuai kontroversi. Ada salah satu tempat kursus yang lolos POP dengan mengajukan proposal metode belajar bahasa Inggris ala bayi. Kursusan itu bakal mendapat miliaran rupiah.

Tertera di Surat Pemberitahuan Hasil Evaluasi Proposal POP Kemendikbud, di urutan nomor satu, ada nama Yayasan Nurhidayah sebagai salah satu ormas yang lolos evaluasi. Yayasan Nurhidayah berdomisili di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur.

'Baby Method English' demikian judul proposal Yayasan Nurhidayah sebagaimana tertera dalam surat Kemdikbud ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yayasan Nurhidayah digolongkan Kemendikbud sebagai ormas kategori gajah. Total ada 156 ormas yang lolos seleksi POP Kemendikbud.

POP Kemendikbud menganggarkan Rp 595 miliar dari APBN, sebagian uang itu akan mendanai berbagai kategori organisasi penggerak. Ormas kategori gajah akan mendapat Rp 20 miliar, kategori macan akan mendapat Rp 5 miliar, dan kategori kijang akan mendapat Rp 1 miliar.

ADVERTISEMENT

Yayasan Nurhidayah didirikan pada 2015. Yayasan ini punya lembaga kursus American English Course (AEC), beralamat di Jl KH Hasyim Asyari, Dusun Krajan, Genteng, Kabupaten Banyuwangi. Yayasan ini mengaku telah mengantongi akreditasi BAN PAUD PNF dan akreditasi LA-LPK.

Kembali ke metode unik belajar bahasa Inggris yang ditawarkan oleh Yayasan Nurhidayah, yakni Baby Method English. Metode apa itu?

"Baby Method English itu adalah peserta hanya melihat, mendengar, dan menirukan," kata Pembina Yayasan Nurhidayah Karangsari, Irawan, kepada detikcom, Senin (3/8/2020).

Bos Yayasan Nurhidayah pengusung Baby Method English dalam POP Kemendikbud, Irawan. (Dok pribadi)Bos Yayasan Nurhidayah pengusung Baby Method English dalam POP Kemendikbud, Irawan. (Dok. Pribadi)

Tonton video 'Minggu Ini Sekolah di Jabar Dibuka, Syarat Ini harus Dipenuhi':

[Gambas:Video 20detik]



Jadi baby method English adalah belajar bahasa Inggris dengan metode seperti seorang bayi yang belajar bahasa dari orang tuanya. Ada tiga prinsip dasar dalam belajar bahasa Inggris dengan metode bayi, yakni 3M: melihat, mendengar, dan menirukan.

"Peserta tidak boleh menulis, membaca, dan grammar. Peserta diharamkan menghafal, karena menghafal sangat membosankan," kata dia

Dia mengklaim, dalam waktu dua hingga tiga pekan, peserta bisa berbahasa Inggris. Metode belajar bahasa Inggris ala bayi ini dikatakannya efektif menunjang belajar siswa sebagai pendamping materi sekolah.

"Bayi belajar bahasa dari orang tuanya dan tidak pernah gagal," kata dia.

Di dalam kanal YouTube AEC Genteng, Irawan juga menerangkan mengenai baby method English ini. Dia memeragakan cara pengucapan kata dan kalimat dalam bahasa Inggris. Dia menerangkan soal kontraksi kata dalam kalimat, misalnya 'I and you', 'he and she', atau 'both of us'.

Lolos menjadi ormas gajah dalam POP Kemendikbud, apakah Yayasan Nurhidayah akan mendapat Rp 20 miliar? Irawan mengatakan Rp 20 miliar hanyalah besaran maksimal yang bisa diperoleh. Yayasannya sendiri mengajukan RP 3 miliar untuk menjalankan program baby method English di 120 SMP di Banyuwangi, Lumajang, dan Jember. Awalnya, Yayasan Nurhidayah mengajukan program ini untuk SD, SMP, dan SMA, namun yang dikabulkan hanya program untuk SMP.

"Kita mengajukan Rp 3 miliar. Belum fix, belum cair. SK (Surat Keptusan)-nya saja belum," kata Iriawan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads