Nadiem Libatkan Pihak Eksternal untuk Evaluasi soal Organisasi Penggerak

Nadiem Libatkan Pihak Eksternal untuk Evaluasi soal Organisasi Penggerak

Ibnu Hariyanto - detikNews
Rabu, 29 Jul 2020 13:35 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim
Foto: dok. ist
Jakarta -

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim melakukan sejumlah evaluasi terhadap Program Organisasi Penggerak (POP). Ia menyebut dalam proses evaluasi akan melibatkan pihak-pihak ekstenal.

"Yang satu adalah kami memutuskan untuk melakukan evaluasi 3-4 minggu. Evaluasi lagi kita ingin mengundang pihak-pihak eksternal untuk melihat sistem kita, tolong berikan penilaian mengenai sistem seleksi kita," kata Nadiem Makarim dalam webinar yang siarkan di Youtube KPK, Rabu (29/7/2020).

Nadiem menjelaskan Kemendikbud juga bakal melakukan pengecekan lebih detail, terhadap setiap organisasi yang mendaftar POP. Hal itu agar organisasi yang mendaftar memang layak dan kredibel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang ketiga adalah setiap organisasi kami akan lakukan triple check lagi, mengenai kelayakan dan kredibilitas mereka itu kita lakukan," sebutnya.

Ia kemudian juga menyinggung soal Putera Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation yang masuk dalam program itu. Ia kembali menegaskan kedua yayasan tidak akan menerima hibah dari pemerintah meski tergabung dalam POP.

ADVERTISEMENT

"Untuk yang dua yayasan yang juga Sampoerna dan Tanoto itu kemarin untuk mengulang lagi bahwa mereka sama sekali tidak akan menerima hibah dari pemerintah, sepeser pun tidak akan minum APBN. Namun mereka masih bergabung dalam program agar kita bisa belajar dari pengalaman mereka, dan semuanya diukur dalam sistem monitoring kita," tuturnya.

Diketahui, Program Organisasi Penggerak sempat heboh karena organisasi kemasyarakatan (ormas), seperti Muhammadiyah, PBNU, dan PB PGRI, menyatakan mundur dari program yang digagas Kemendikbud itu. Muhammadiyah mundur karena protes soal kriteria terkait lembaga CSR dan mengusulkan agar hasil seleksi ditinjau lagi.

Atas mundurnya ketiga organisasi itu, Nadiem Makarim mengucapkan permohonan maaf. Nadiem meminta agar ketiga organisasi tersebut tetap memberi bimbingan dalam pelaksanaan POP.

"Dengan penuh rendah hati saya memohon maaf atas segala keprihatinan yang timbul dan berharap agar tokoh dan pimpinan NU, Muhammadiyah dan PGRI bersedia untuk terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program yang kami sadari betul masih belum sempurna," kata Nadiem dalam video pada Selasa (28/7).

Tonton video 'Polemik Organisasi Penggerak, Mendikbud Minta Maaf ke 3 Ormas':

[Gambas:Video 20detik]



(ibh/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads