IDI Minta Polisi Bergerak Mengusut, Hadi Pranoto Merasa Tak Bikin Kerugian

IDI Minta Polisi Bergerak Mengusut, Hadi Pranoto Merasa Tak Bikin Kerugian

Sachril Agustin B - detikNews
Senin, 03 Agu 2020 15:08 WIB
Anak asuh pertama Surya Atmadja, Hadi Pranoto, di Bogor, Rabu (1/7/2020).
Hadi Pranoto (Sachril/detikcom)
Bogor -

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta polisi turun tangan karena Hadi Pranoto mengklaim memiliki obat penyembuh COVID-19. Padahal sampai saat ini belum ada obat definitif untuk virus corona itu. Hadi pun siap bila polisi turun untuk memeriksa dirinya.

"Ya silakan saja, saya akan ikuti aturan hukum yang ada dan saya ingin menanyakan juga kepada IDI. Yang dirugikan dari saya itu apa? Saya tidak pernah bilang saya seorang dokter," kata Hadi di Rumah Makan Leuit Ageung, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (3/8/2020).

Hadi mengaku siap datang bila polisi memanggilnya untuk memberikan keterangan. "Saya pasti datang. Tapi kan saya tidak tahu, yang dirugikan dari saya, IDI dari saya apa, saya tidak tau," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, IDI menganggap bahwa apa diklaim Hadi adalah sebuah kebohongan dan penipuan masyarakat. Hadi pun mempertanyakan maksud pernyataan IDI.

"Penipuan dalam bentuk apa ya, saya nggak paham juga. Sekarang gini... orang yang kita kasih herbal ini, yang sudah positif itu sembuh semua. Kebohongannya di mana, saya nggak tau," tutur Hadi.

ADVERTISEMENT

Tonton video 'Tanggapan Hadi Pranoto soal Video Bareng Anji Dihapus YouTube':

[Gambas:Video 20detik]



Hadi Pranoto menegaskan dia tidak pernah mengklaim memiliki obat penyembuh Corona. Apa yang dia punya, lanjutnya, adalah obat herbal.

"Tapi saya punya herbal antibodi COVID-19 yang kita kasih nama. Jadi salah persepsi penerimaan IDI terkait obat ini. Kemudian mengklaim bahwa saya seorang dokter. Saya bukan dokter. Saya adalah orang yang punya kegiatan melakukan penelitian di bidang mikrobiologi untuk penemuan riset tentang COVID-19 ini," jelasnya.

Dia pun mempersilakan IDI bila ingin melakukan uji klinis dari obat herbal yang dimilikinya. Hadi mengatakan obat herbal yang dimilikinya adalah temuan anak bangsa.

"Sama seperti IDI saat ini menerima vaksin dari China, itu kan juga dilakukan uji klinis. Akan dicarikan beberapa banyak relawan untuk disuntikkan juga. Berhasil atau tidak kan kita belum tau. Sama, dan bedanya, kita barang herbal," ucap Hadi.

Sebelumnya, PB IDI menegaskan pernyataan Hadi Pranoto dalam video musisi Anji yang mengklaim menemukan 'obat COVID-19' adalah sebuah kebohongan. IDI menilai pernyataan itu bisa dikategorikan tindak pidana.

"Kan artinya itu pembohongan kepada masyarakat, dan itu bisa dipidana ya. Si artis Anji itu harus bisa membuka dia kerja di mana, profesornya di mana, kan nggak jelas," kata Wakil Ketua Umum PB IDI dr Slamet Budiarto saat dihubungi, Minggu (2/8).

Hadi Pranoto dalam video di channel YouTube Anji disebutkan sebagai profesor ahli mikrobiologi. Hadi mengklaim telah menemukan antibodi COVID-19 sebagai 'obat' yang bisa menyembuhkan dan mencegah COVID-19. Hadi juga mengatakan swab test untuk virus Corona bisa seharga Rp 10-20 ribu. Dalam video itu, Anji juga menyapa Hadi Pranoto sebagai 'dokter'.

Klaim-klaim Hadi Pranoto itu dibantah Slamet. Slamet mengatakan pihaknya telah mengecek dan nama Hadi Pranoto tidak ada dalam database IDI. Ia pun meminta pihak kepolisian turun tangan.

"Dicari nggak ada, dan penegak hukum harus turun tangan. (Pernyataannya) membahayakan masyarakat. Misalnya dia rapid test ngomongnya cuma Rp 10 ribu, swab test cuma 10 ribu, saya nggak tahu apakah itu hanya prank atau... tapi kan nggak boleh. Itu polisi harus turun tangan untuk mengecek itu," ujarnya.

Halaman 2 dari 3
(dkp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads