Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengecam klaim seseorang bernama Hadi Pranoto di video penyanyi Anji yang mengaku menemukan 'obat COVID-19'. IDI tak menemukan jejak Hadi Pranoto sebagai dokter.
"IDI udah mengecek, nggak ketemu, di database IDI juga nggak ada," kata Waketum IDI, Slamet Budiarto, saat dihubungi, Minggu (2/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Slamet menilai pernyataan-pernyataan seperti ini membahayakan. Bahkan, dia berharap aparat penegak hukum mengusut hal ini.
"Si artis Anji itu harus bisa membuka dia kerja di mana, profesornya di mana, kan nggak jelas," ujarnya.
"Dicari (jejaknya) nggak ada dan penegak hukum harus turun tangan," sambung Slamet.
![]() |
Slamet menuturkan suatu obat harus diuji klinik terlebih dahulu sebelum bisa diklaim menyembuhkan. Sementara itu, ramuan herbal juga tidak bisa diklaim sebagai obat karena dia hanya suplemen.
"Ya obat itu kan berarti harus diuji klinik, seperti vaksin. Dia uji klinik di mana? Kecuali kalau herbal itu kan cuma untuk suplemen, nggak ada masalah. Tapi kalau dia sudah ngomong obat, itu nggak boleh. Karena obat itu harus diuji klinik," tegas Slamet.
Sebelumnya diberitakan, sosok bernama Hadi Pranoto muncul di video Anji berjudul 'BISA KEMBALI NORMALβOBAT COVID 19 SUDAH DITEMUKAN !! (Part 1)'. Di bagian paling awal dari video, Anji menyapa Hadi Pranoto dengan sapaan 'dok'. Hadi Pranoto disebutkan sebagai profesor ahli mikrobiologi dan mengklaim telah menemukan antibodi COVID-19 sebagai obat yang bisa menyembuhkan dan mencegah COVID-19. Hadi juga mengatakan swab test untuk virus Corona bisa seharga Rp 10-20 ribu. Klaim-klaim Hadi Pranoto itu ditepis oleh Waketum PB IDI, Slamet Budiarto.
(imk/dhn)