Etty Toyib Bicara Hikmah Setelah Terbebas Hukuman Mati

Blak-blakan Etty Toyib

Etty Toyib Bicara Hikmah Setelah Terbebas Hukuman Mati

Deden Gunawan - detikNews
Senin, 03 Agu 2020 06:47 WIB
Etty Toyib dan kakaknya, Engkoy (jilbab putih), menerima video call dari Agus Maftuh Abegebriel, Dubes RI di Arab Saudi, Jumat (31/7/2020)
Etty Toyib dan kakaknya, Engkoy (jilbab putih) menerima ucapan selamat dari Dubes RI di Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, Jumat (31/7/2020) (Foto: Yulius Dimas Wisnu 20detik)
Jakarta -

Lugu, ceplas-ceplos. Bicara seperlunya, apa adanya. Tak suka basa-basi. Tak heran bila ada yang menganggapnya judes dan galak. Begitulah kesan sekilas pembawaan Etty Rohaeti binti Toyib Anwar, 55 tahun, yang terbebas dari hukuman mati di Arab Saudi. Pekerja migran asal Majalengka itu menganggap semua yang dialaminya sebagai bagian dari takdir Illahi yang tak patut disesali.

"Saya tidak (mau) menyalahkan siapa-siapa. Mungkin ini sudah takdir saya. Mungkin saya harus masuk penjara karena difitnah orang," kata Etti Toyib saat ditemui di Kantor BP2MI sebelum menuju kampung halamannya di Cidadap, Majalengka, Kamis (30/7/2020).

Etty Toyib menuturkan dirinya pergi ke Arab Saudi pada tahun 2000 untuk memperbaiki perekonomian keluarga. Maklum, penghasilan suaminya yang cuma buruh tani tak mampu menghidupi dengan layak kehidupan mereka yang telah dikaruniai seorang anak. Seperti perempuan lain di kampungnya, dia pun mencoba peruntungan ke Arab Saudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama 1,5 tahun ia bekerja di keluarga Faisal al-Ghamdi. Semula semuanya berjalan baik hingga suatu hari majikannya itu meninggal dunia. Keluarga Faisal menuduh Etty Toyib telah meracun Faisal, dan menuntut hukuman qisas. Kemampuan bahasa yang pas-pasan membuat Etty tak mampu membela diri dengan optimal. Dia cuma bisa sadrah ketika majelis hakim memutus hukuman mati untuknya pada 2002.

"Saya hanya mau bekerja untuk bisa menyekolahkan anak saya. Untuk apa dan kenapa saya harus meracun dan membunuhnya," kata Etty.

ADVERTISEMENT

Selama 18 tahun mendekam di penjara, dia mengaku mendapat perlakuan baik. Ia mengaku tak pernah membantah petugas, juga tak pernah berselisih dengan sesama napi. "Ya mungkin ada hikmah juga. Kalau saya kerja terus kapan sempatnya ibadah. Selama di penjara saya menghafal alquran, hadis-hadis, dan mempelajari kisah dan riwayat perjuangan nabi," tuturnya.

Toh begitu, Etty Toyib menegaskan dirinya tak ingin menjadi juru dakwah. Tapi bila ada orang yang bertanya, dia akan menjawab sepengetahun dan sepemahaman yang dimilikinya. Tidak lebih. "Saya tidak mau menjual ilmu," cetusnya.

Etty bebas dari hukuman mati setelah membayardiyat tebusan 4 juta riyal atau Rp 15,5 miliar rupiah. Pemerintah Indonesia terus berupaya membebaskan Etty yang berkeyakinan semua yang didakwakan kepada dirinya fitnah belaka.

Etty Toyib tiba di tanah air pada 6 Juli dan langsung menjalani isolasi mandiri di Wisma Atlet, Jakarta. Setelah pulih dari infeksi virus corona, Kamis lalu dia akhirnya dapat berkumpul kembali dengan keluarga besarnya yang telah ditinggal selama 20 tahun.

Selengkapnya, saksikan Blak-blakan Etty Toyib, "Hikmah 18 Tahun Hidup Dibui" di detik.com, Senin (3/8/2020).

[Gambas:Video 20detik]




(jat/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads