Cerita Pemudik di Stasiun Senen soal Rapid Test hingga Protokol Kesehatan di KA

Cerita Pemudik di Stasiun Senen soal Rapid Test hingga Protokol Kesehatan di KA

Sachril Agustin Berutu - detikNews
Minggu, 02 Agu 2020 21:22 WIB
Suasana Stasiun Pasar Senen saat arus balik Idul Adha, Minggu (2/8).
Suasana Stasiun Pasar Senen saat arus balik Idul Adha, Minggu (2/8). (Foto: Sachril Agustin/detikcom)
Jakarta -

Sudah banyak masyarakat yang kembali ke Jakarta usai melakukan mudik saat libur Idul Adha 2020. Penumpang kereta api pun mengungkap cerita soal protokol kesehatan di KA hingga persyaratan rapid test.

Pantauan detikcom di Stasiun Pasar Senen, Minggu (2/8/2020) petang, KA Serayu relasi Purwokerto-Stasiun Pasar Senen tiba. Ratusan penumpang kereta api pun turun dengan tertib.

Penumpang yang turun dari kereta api banyak yang memakai masker dan face shield sambil membawa barang yang dengan tas besar maupun karung. Masyarakat yang pulang mudik ini ada yang sendiri, bersama teman, atau dengan keluarganya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pemudik bernama Anka Gombong (29) mengaku baru pertama kali menjalani rapid test sebagai syarat naik kereta api. Dia menilai rapid test itu hanya formalitas.

"Udah (rapid test), negatif. Aku sih lihat kayak dicek darah doang itu. Jadi kesannya kayak, tes ini kayak formalitas aja, ya formalitas lah nggak kaya gimana," kata Anka Gombong.

ADVERTISEMENT
Suasana Stasiun Pasar Senen saat arus balik Idul Adha, Minggu (2/8).Suasana Stasiun Pasar Senen saat arus balik Idul Adha, Minggu (2/8). Foto: Sachril Agustin/detikcom

Penumpang lain bernama Rosid (35) mengungkap cerita soal penerapan protokol kesehatan di kereta api. Penerapan protokol kesehatan dinilai sudah baik.

"Protokol kesehatan sudah dilakukan dengan baik. Di antaranya kita mendapatkan pengaman untuk muka, itu dari para petugas yang di sana juga menyarankan bagaimana menggunakan hand sanitizer, pelayanannya pun sudah cukup baik," ujar Rosid.

Rosid mengaku khawatir tertular virus Corona saat pulang kampung. Namun, kata Rosid, warga di kampung halamannya tidak mengkhawatirkan soal virus ini.

"Kalau tertular (COVID-19) tentu iya. Kalau menular karena pada awalnya saya tidak pernah terkena itu, saya piker nggak (akan menularkan virus Corona). Khawatir tertular aja," ujar Rosid.

Seorang warga yang pulang mudik, Atiman (52) mengatakan dia pulang ke Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), pada Jumat (31/7) kemarin. Dia mengaku sempat khawatir menularkan virus Corona saat pulang ke kampung halamannya.

"Ada sebenarnya (khawatir), karena belum bebas pandemi. Saya kan di daerah sono (Tasikmalaya) sudah bebas ya, sudah zona hijau. Saya takutnya nularin (COVID-19) karena kan kita nggak tahu, ya," kata Atiman.

(azr/azr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads