Menko Polhukam Mahfud Md mengucapkan dukacita atas wafatnya KH Hasyim Wahid atau Gus Im. Mahfud mendoakan agar Gus Im diampuni segala dosanya dan ditempatkan di surga.
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Sangat beduka atas wafatnya KH Hasyim Wahid (Gus Iim), Adinda KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan memberikan surga kepada almarhum. Allahumma ighfir lahu warhamhu wa afihi wa'fu anhu," kata Mahfud melalui Twitternya @mohmahfudmd seperti dilihat detikcom Sabtu, (1/8/2020).
Di mata Mahfud, Gus Im merupakan sosok yang berwawasan luas dalam hal sosial, politik, hingga masalah agama. Selain itu, Gus Im dinilai memiliki kemampuan berbicara yang fasih terkait pembangunan ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Almahum Hasyim Wahid (Gus Iim), meski tidak seterkenal Gus Dur, adalah adik bungsu Gus Dur yang juga berwawasan luas dalam masalah-masalah sosial, politik, dan keagamaan. Bahkan juga fasih berbicara tentang pembangunan ekonomi," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Gus Im, yang merupakan adik bungsu KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), wafat setelah mengalami gangguan ginjal. Gus Im sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Mayapada, Jakarta.
"Ada gangguan pada ginjal. Sudah dua minggu lebih di RS," ucap keponakan Gus Im, Irfan Asy'ari Sudirman Wahid (Ipang Wahid), saat dihubungi detikcom.
Ipang mengenang Gus Im bukan sebagai sosok yang biasa. Gus Im adalah tokoh panutan di Nahdlatul Ulama (NU).
"Gus Im ini sosok panutan untuk anak-anak muda, baik NU maupun bukan, terutama dalam membaca masalah-masalah kebangsaan. Tokoh pergerakan anak-anak muda NU," ujarnya.