Cegah Penularan Corona, DMI Usul Salat Idul Adha 2 Gelombang di Masjid

Cegah Penularan Corona, DMI Usul Salat Idul Adha 2 Gelombang di Masjid

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Kamis, 30 Jul 2020 08:51 WIB
Sejumlah warga ramai-ramai melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Agung Kota Tegal. Pelaksanaan salat Id itu menerapkan physical distancing atau jaga jarak.
Ilustrasi (Imam Suripto/detikcom)
Jakarta -

Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengimbau agar pelaksanaan salat Idul Adha menerapkan protokol kesehatan yang ketat. DMI menyarankan agar diterapkan sistem salat dua gelombang.

"Kemungkinan di masjid itu bisa dua gelombang. Karena ibadah Idul Adha ini kantor-kantor libur, maka jumlah jemaah yang masuk masjid itu akan melebihi dari biasanya. Jadi, itu dengan jaga jarak itu satu meter satu orang itu, kapasitas masjid mengalami efek penurunan. Sedang ini (salat Idul Ahda) adalah sunah. Maka, kalau diadakan dua gelombang bagus saja," kata Sekjen DMI Imam Addaruqutni kepada wartawan, Rabu (29/7/2020).

Imam berharap salat Idul Adha tidak menjadi klaster baru Corona. Dia juga mengingatkan pengurus masjid supaya mengantisipasi jemaah yang salat di jalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini persoalan realistis sementara ada kekhawatiran penularan COVID yang terus meningkat. Jangan sampai kemudian klaster terjadi lagi entah kasusnya salat Idul Adha. Kedua jangan juga jemaah tumpah ke jalan tanpa memperhatikan sterilitas jalan itu. Disarankan juga membawa sajadah masing-masing," tuturnya.

Selain itu, Imam menyarankan agar salat digelar di lapangan. Namun panitia diminta untuk mengawal penerapan protokol kesehatan.

ADVERTISEMENT

"Kedua, pelaksanaan Idul Adha di lapangan itu memungkinkan, lebih akomodatif tempatnya, karena lapangan luas. Hanya saja, panitia harus sekalian memfasilitasi kemungkinan penggunaan ruang spesial dengan penyediaan alas sajadah juga panitianya. Karena, kondisi lapangan kita juga tidak tahu entah itu orang meludah, atau kotoran apa, itu lebih aman juga. Mungkin tempat di lapangan itu luas tidak dua kali, kan panas juga nanti. Kalau masjid dimungkinkan dua kali," kata dia.

Tonton video 'Wantim MUI soal Ibadah Idul Adha: Protokol Kesehatan Harus Dijaga':

[Gambas:Video 20detik]


Terkait pelaksanaan pemotongan hewan kurban, DMI meminta agar panitia membatasi jumlah orang. Jika perlu, Imam meminta agar daging kurban didistribusikan langsung kepada warga, sehingga tidak terjadinya kerumunan.

"Panitia sedemikian juga membatasi juga orang. Pembagiannya kalau bisa panitia juga mengedarkan apa yang disebut kartu mustahik, kartu yang berhak menerima pembagian daging, bukan kemudian antre. Silakan nanti dicocokkan di panitia, diantar, atau ada tim distribusinya. Itu lebih aman saya rasa dari pada masyarakat susah payah di masjid," jelas Imam.

Diketahui, Pemerintah menetapkan Idul Adha atau 10 Zulhijah 1441 H jatuh Jumat (31/7) besok. Perayaan Idul Adha kali ini sedang berlangsung pandemi virus Corona.

"Maka secara mufakat dinyatakan bahwa 1 Zulhijah 1441 H jatuh pada hari Rabu, 22 Juli 2020. Dan dinyatakan Idul Adha tanggal 10 Zulhijah 1441 H jatuh pada hari Jumat, 31 Juli 2020," kata Menteri Agama Fachrul Razi di kantor Kementerian Agama, Selasa (21/7).

Halaman 2 dari 2
(lir/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads